Penelitian Ungkap Flu Burung Temukan ‘Rumah’ Baru pada Sapi, Rakun, Hingga Kucing

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, JAKARTA – Peneliti sebelumnya mendokumentasikan flu burung bermutasi sehingga bisa menular ke sapi. Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bukti bahwa flu burung kini juga menyebar di antara mamalia lain.

Ini bukan sembarang flu—ini adalah flu burung H5N1 yang sangat patogen—suatu strain yang menjadi berita utama karena dampak buruknya terhadap populasi burung. Kini, tampaknya virus tersebut telah menemukan rumah baru di sapi perah, rakun, dan bahkan kucing.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature ini menjadi berita mengejutkan di kalangan komunitas ilmiah. Selama bertahun-tahun, para ilmuwan telah mengetahui bahwa flu burung terkadang ditularkan dari burung ke manusia. Namun, yang terjadi saat ini berbeda dan mungkin lebih mengkhawatirkan.

Virus ini telah menyebar ke peternakan sapi perah di beberapa negara bagian di Amerika Serikat. Amerika Serikat, dan bukti baru menunjukkan bagaimana virus ini berpindah dari sapi ke kucing lokal dan setidaknya satu rakun. “Ini adalah salah satu dari banyak bukti penularan flu burung H5N1 yang sangat patogen secara efisien dan berkelanjutan dari mamalia ke mamalia,” kata Diego Diehl, ahli virologi di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Cornell, seperti dilansir Study Finds, Jumat ( 26 ). ) /7/ 2024).

Sederhananya, virus flu burung kini berpindah antar mamalia dengan mudah dan konsisten. Ini merupakan masalah besar karena virus dapat berubah dengan cepat ketika mulai menginfeksi hewan jenis baru. Setiap lompatan ke spesies baru seperti melempar dadu – selalu ada kemungkinan virus menjadi lebih kuat untuk menyebar atau menyebabkan penyakit yang lebih parah.

Namun, para peneliti belum menemukan perubahan apa pun pada virus yang membuatnya lebih mungkin menulari manusia atau menyebar antarmanusia. Namun fakta bahwa virus tersebut kini berpindah antar mamalia tentu membuat para peneliti bertanya-tanya.

Hingga saat ini, ada 11 kasus pada manusia yang dilaporkan di Amerika Serikat. dia. Per April 2022. Untungnya, kasusnya relatif ringan. Menariknya, empat kasus terkait dengan peternakan, sementara tujuh lainnya terkait dengan peternakan unggas.

Wabah terbaru melibatkan empat kasus di Colorado, dan para peneliti menduga infeksi tersebut berasal dari peternakan sapi perah di wilayah yang sama. Meskipun virus ini dapat menginfeksi manusia, namun saat ini virus tersebut belum dapat menginfeksi manusia secara efektif.

“Kekhawatirannya adalah munculnya potensi mutasi yang dapat menyebabkan adaptasi pada mamalia, menularkannya ke manusia, dan kemungkinan penularan efektif ke manusia di masa depan,” kata Diel.

Oleh karena itu Diel menekankan pentingnya memantau virus yang menyebar melalui populasi hewan. Jika sebuah peternakan dinyatakan positif, tindakan cepat – seperti karantina dan peningkatan tindakan biosekuriti – dapat membantu mencegah penyebaran virus lebih lanjut.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours