Geger Sekolah Petra Surabaya dan Warga Ribut Gegara Tarikan Iuran Keamanan Puluhan Juta Rupiah Per Bulan

Estimated read time 2 min read

SURABAYA – Timbul perselisihan antara pengurus kediaman RW di Surabaya, Jawa Timur dengan pengurus Sekolah Petra di Surabaya terkait pungutan uang keamanan bulanan yang mencapai puluhan juta.

Bahkan Wali Kota Surabaya Armuji pun harus ikut berperang.

Dalam video yang diunggah di media sosial Armudi dan akhirnya viral, pengelola RW Manyar, Tompotika adu mulut dengan pengelola Sekolah Petra, Surabaya.

Kedua belah pihak berjuang untuk menaikkan biaya bulanan keamanan gedung, yang awalnya $32 juta menjadi $35 juta per bulan.

Persatuan Pendidikan dan Pelatihan Kristen Petra (PPPK Petra) menyatakan protesnya dan menolak sumbangan sebesar 35 juta dolar per bulan karena tidak jelasnya laporan inisiatif dari pengurus RW.

Kepala Bagian Hukum Petra Christin Novianty Panjaitan menjelaskan, biaya tersebut berlebihan berdasarkan penelusuran tim ahli dari Sekolah Petra. Sekolah Petra bersedia membayar biaya keamanan sebesar 25 juta dolar.

Sementara itu, pengelola gedung RW membantah Sekolah Petra memiliki biaya ratusan juta Rupiah.

Juru Bicara DPR Triawan Kustiya mengatakan, sumbangan ratusan juta dolar per bulan tersebut merupakan pengumpulan tiga RW, yakni RW 4, 5, dan 7, termasuk Petra. Total Rp 140 juta itu dibagi empat bagian yang berjumlah 35 juta dolar per bulan.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengaku tak bisa berbuat banyak karena kedua belah pihak membela keputusan tersebut. Armuji hanya mengusulkan mengambil jalur hukum untuk menyelesaikan perselisihan tersebut.

Perselisihan ini telah dimediasi antara DPRD Kota Surabaya dan Pemerintah Kota Surabaya, namun hingga kini belum terselesaikan.

Pihak sekolah berniat mengambil jalur hukum jika pengelola gedung RW menutup pintu masuk sekolah.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours