TikTok Pecat Ratusan Karyawan di Malaysia, Ganti dengan AI

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – ByteDance, perusahaan di balik platform jejaring sosial video TikTok, memecat ratusan moderator konten di seluruh dunia seiring peralihannya ke skema moderasi berbasis kecerdasan buatan (AI).

“Kami melakukan perubahan ini sebagai bagian dari upaya berkelanjutan kami untuk lebih memperkuat model operasi moderasi konten global kami,” kata juru bicara TikTok dalam keterangannya kepada Reuters, Sabtu (12/10/2024).

Sebagian besar karyawan yang diberhentikan, sekitar 500 orang, berbasis di Malaysia. ByteDance mempekerjakan lebih dari 110.000 orang.

Perusahaan saat ini menggunakan kombinasi moderator konten dan kecerdasan buatan, dengan mesin melakukan sekitar 80 persen pekerjaan. ByteDance dikatakan berencana untuk berinvestasi sekitar $2 miliar untuk memulihkan kepercayaan investor.

PHK ini terjadi ketika ByteDance menghadapi peningkatan pengawasan peraturan. Hal ini didasarkan pada statistik yang menunjukkan peningkatan postingan berbahaya dan misinformasi di media sosial pada tahun ini.

Sementara itu, kepala operasi Instagram Adam Mosseri mengumumkan keputusan memecat moderator manusia di AS karena serangkaian kesalahan. Beberapa di antaranya termasuk memblokir akun banyak pengguna dan thread Instagram, yang menurunkan peringkat unggahan dan menandainya sebagai spam.

“Mereka tidak diberi konteks mengenai bagaimana percakapan tersebut berlangsung, dan itu adalah sebuah kesalahan,” kata Mosseri.

Namun, masyarakat tidak perlu disalahkan. “Bahkan salah satu alat yang kami buat rusak. Jadi, dia tidak menunjukkan konteks yang cukup kepada mereka,” jelas Mosseri.

Selama beberapa hari terakhir, akun pengguna kedua situs tersebut dikunci dan kemudian dinonaktifkan karena diduga melanggar batasan usia platform, yang mencegah orang di bawah usia 13 tahun untuk memiliki akun pribadi.

Menurut The Verge, akun diblokir bahkan setelah pengguna mengunggah usia mereka. Saat ini, permasalahan terkait verifikasi usia masih dalam tahap klarifikasi.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours