Indonesia serukan reformasi tata kelola global di PBB

Estimated read time 2 min read

New York City, AS dlbrw.com – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam pidatonya di hadapan forum Future Summit pada sidang ke-79 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat, Senin, menyatakan perlunya mendesaknya reformasi tata kelola global. untuk menghadapi tantangan zaman

Menurut Retno, kondisi persaingan geopolitik global saat ini, ditambah dengan pemulihan ekonomi yang suram, serta krisis iklim dan energi membuat masyarakat global harus bersatu dan berkolaborasi.

“Sayangnya, kita melihat yang sebaliknya. “Kepercayaan terhadap multilateralisme terus menurun dan efektivitasnya juga harus dipertanyakan,” kata Retno.

Untuk itu, dunia kini memerlukan tatanan global yang inklusif, adaptif, dan efektif, yang salah satunya dapat dicapai dengan melaksanakan reformasi di Dewan Keamanan PBB dan arsitektur keuangan internasional.

“Kami tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Kita harus mendorong reformasi nyata. “Reformasi yang mendengarkan suara negara-negara berkembang dan mengatasi keluhan mereka,” kata Retno.

Selain itu, Retno menyampaikan dua hal lain yang ia rangkum dalam “Solusi Multilateral untuk Masa Depan Lebih Baik”.

Pertama, menciptakan perdamaian di dunia nyata yang dapat disesuaikan dengan konteks Palestina saat ini.

Menggaungkan seruan dunia saat ini, Retno mengatakan bahwa “genosida yang dilakukan Israel harus segera dihentikan.”

Kedua, melindungi hak setiap bangsa untuk maju dalam pembangunan. Hal ini juga berarti bahwa setiap orang, termasuk negara-negara Selatan, harus bebas dari diskriminasi perdagangan dan perangkap utang. Jika tidak, merekalah yang akan tertinggal.

Mengakhiri pidatonya, Retno menegaskan bahwa permasalahan krusial tersebut tidak boleh dibiarkan begitu saja.

Ia menyerukan agar Future Summit menjadi dorongan untuk menciptakan masa depan global yang berkelanjutan bagi semua orang.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours