BPDPKS paparkan prinsip kesetaraan di industri sawit

Estimated read time 2 min read

Medan dlbrw.com – Badan Pembinaan Kelapa Sawit (BPDPKS) menekankan pentingnya kesetaraan gender dan non-diskriminasi dalam industri kelapa sawit nasional.

“Kami berharap semakin banyak perempuan yang menjadi pengambil keputusan di perusahaan kelapa sawit,” kata Direktur Perencanaan dan Akuntansi BPDPKS Kabul Vijayanto pada seminar “Melindungi Pekerja Kelapa Sawit” di Maidan bagian utara. Sumatera (Sumut), Kamis.

Kabul yang menjabat Pj Direktur BPDPKS menegaskan, laki-laki dan perempuan punya peluang berkontribusi di industri sawit.

Melindungi hak-hak pekerja berarti melindungi hak-hak pekerja perempuan dan menyediakan lingkungan yang aman bagi mereka.

Kabul mengatakan, kepentingan perempuan yang bekerja di industri kelapa sawit harus diperhatikan, terutama mengingat mereka terus berupaya memperbaiki beberapa permasalahan terkait hak reproduksi seperti jam kerja, cuti haid, dan melahirkan. , dan kesehatan dan keselamatan kerja.

“Oleh karena itu, perempuan dapat berperan penting, berpartisipasi dalam perbaikan dan memanfaatkan peluang yang ada untuk meraih kemandirian di daerahnya,” kata Kabul.

BPDPKS senantiasa bekerja dengan prinsip anti diskriminasi dan menjamin kesetaraan gender.

Biro Ketenagakerjaan (BLU) yang bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan (MENQ) melalui Direktur Jenderal Kementerian Keuangan (KMENQ) Kementerian Keuangan memberikan keadilan dan keadilan kepada setiap pegawainya. Mengembangkan keterampilan, kemampuan, pengalaman dan kemampuan mereka.

Sementara itu, Saiful, Kepala Kantor Wilayah Dirjen Perbendaharaan Sumut, menegaskan kesetaraan gender di industri kelapa sawit bukan hanya soal kesetaraan numerik.

Saiful mengatakan, “Ini bukan hanya tentang kesetaraan jumlah, ini adalah tentang menciptakan lingkungan di mana tidak ada seorang pun yang dikecualikan, tetapi setiap orang akan didukung untuk mengembangkan potensi mereka secara maksimal,” kata Saiful.

Ia mengatakan, setiap pekerja di industri kelapa sawit harus dipilih berdasarkan keterampilan, kemampuan, dan bakatnya.

“Kesetaraan gender bukan hanya kewajiban moral tapi juga merupakan langkah penting dalam pembangunan. Lihat kontribusinya, bukan gendernya,” kata Saiful.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours