Luhut: Negara bisa dapat Rp10 triliun dari timah-nikel masuk Simbara

Estimated read time 2 min read

Jakarta dlbrw.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan negara bisa memperoleh pendapatan sebesar Rp5 triliun hingga Rp10 triliun berkat masuknya timah dan nikel ke Sistem Informasi Mineral dan Batubara Kementerian/Lembaga. . (Simbara).

“Untuk uang yang dibayarkan, kita bisa mendapat 5 triliun – 10 triliun rubel. “Hanya gaji, jangan bicara pajak,” kata Luhut saat menyampaikan pidato pada acara “Inisiasi dan Sosialisasi Komoditas Nikel dan Timah Melalui SIMBARA” yang digelar di Aula Danapala Departemen Keuangan, Jakarta. , Senin.

Luhut meyakini dengan mengimpor barang timah dan nikel ke Simbara, para pengusaha bisa menyelenggarakan usaha di bidang mineral.

Menurut Luhuti, Simbara bisa mencegah kebocoran penerimaan negara akibat praktik penambangan liar dan penghindaran pembayaran penerimaan negara.

Jadi, (kalau dia tidak menaati) bea cukai, dia tidak bisa ekspor. Siapapun Anda, mau pakai warna kuning, merah atau hitam, tidak bisa. “Program ini akan mempersiapkan bangsa ini,” ujarnya.

Luhut yakin pelatihan ini bisa meningkatkan pendapatan negara.

Menteri Keuangan (Menkeu) Shri Mulian menjelaskan keberhasilan Simbara sebelum merger timah dan nikel.

Simbara, kata Sri Mulian, berhasil mencegah kebocoran penerimaan negara melalui cara penambangan liar dan terhindar dari pembayaran penerimaan negara sebesar Rp3,47 miliar.

Selain itu, kebocoran Rp 2,53 triliun berhasil dicegah melalui pemantauan berdasarkan profil risiko pelaku usaha.

Penerimaan negara lainnya berasal dari penyelesaian dana yang diterima dari pemberlakuan sistem pencegahan otomatis guna meningkatkan kepatuhan pelaku usaha. Pembayaran pajak-pajak ini menghasilkan pendapatan dasar sebesar 1,1 triliun bagi pemerintah.

“Itu hanya dari batu bara ya. Makanya saat ini nikel dan timah yang merupakan mineral terbesar nomor 1 dan 2 di dunia akan berdampak pada Pak.

Masuknya produk timah dan nikel ke Simbara merupakan hasil perintah percepatan Menteri Koordinator Luhuti.

Diakui Luhut, kasus dugaan korupsi proses tata niaga Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk 2015-2022 merupakan pengumuman Jaksa Agung yang mempercepat integrasi mineral timah dan nikel. Sistem Simbara.

“Kejadian penipuan ini memberi kita insentif untuk mempercepat proses ini,” kata Luhut.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours