Hizbullah Sendirian Lawan Invasi Israel, Iran Ogah Bantu, Tentara Lebanon Mundur

Estimated read time 2 min read

BEIRUT – Israel melancarkan invasi darat ke Lebanon untuk melawan Hizbullah, yang dimulai pada Selasa (1/10/2024) dini hari.

Kelompok milisi kini tampak sendirian menghadapi serbuan tentara Zionis Israel.

Bahkan sebelum tentara Zionis menyerbu, tentara Angkatan Bersenjata Lebanon memutuskan mundur dari markas mereka di perbatasan selatan. Hal ini diungkapkan kepada Al Arabiya English oleh sumber keamanan setempat.

Sementara itu, Iran menyatakan tidak akan mengirim pasukan ke Lebanon atau Gaza untuk melawan Israel. Hal ini ditegaskan Kementerian Luar Negeri di Teheran pada Senin atau sebelum invasi Zionis ke Lebanon.

Teheran tidak menginginkan perang tetapi tidak takut perang dan mendukung Timur Tengah yang aman dan stabil.

“Tidak perlu mengirim pasukan tambahan atau sukarelawan dari Republik Islam Iran,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani pada konferensi pers.

“Lebanon dan para militan di wilayah Palestina memiliki kemampuan dan kekuatan untuk mempertahankan diri dari agresi,” tambahnya.

Dalam beberapa pekan terakhir, Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran yang menargetkan Hizbullah di Lebanon dan kelompok militan lainnya di kawasan, termasuk Suriah, Yaman, dan Irak.

Serangan Israel telah menimbulkan kekhawatiran bahwa konflik tersebut dapat melanda seluruh Timur Tengah dan melibatkan Iran dan Amerika Serikat, sekutu utama Israel.

“Kami belum menerima permintaan apa pun terkait hal ini dari pihak mana pun, sebaliknya kami sudah diberitahu dan diyakinkan bahwa mereka tidak memerlukan bantuan pasukan kami,” kata Kanani kepada wartawan.

Namun, ia menjanjikan teguran dan impunitas atas kejahatan yang dilakukan Israel terhadap rakyat Iran, personel militer, dan pasukan perlawanan.

Selama seminggu terakhir saja, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah meningkatkan serangan udara secara signifikan di Lebanon, menewaskan lebih dari 1.000 orang dan melukai lebih dari 6.000 orang, menurut pejabat kesehatan setempat.

Eskalasi ini juga menyebabkan eksodus massal dari daerah-daerah yang paling terkena dampak pemboman Israel.

Tentara Israel juga melancarkan serangkaian serangan terhadap komandan senior Hizbullah, menewaskan sebagian besar dari mereka, termasuk pemimpin kelompok tersebut, Hassan Nasrallah.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengunjungi kantor Hizbullah di Teheran pada hari Senin untuk memberikan penghormatan kepada Nasrallah, kata situs web pemerintah.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours