Jenderal Komandan Pasukan Quds Iran Hilang setelah Serangan Israel di Beirut

Estimated read time 2 min read

TEHERAN – Komandan Pasukan Quds Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran, Mayor Ismail Qaani, hilang Jumat lalu setelah serangan Israel di Beirut, Lebanon.

Jenderal pasukan khusus pengawal berangkat ke Lebanon setelah pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah bulan lalu akibat serangan tentara Zionis.

Dua pejabat keamanan Iran mengkonfirmasi hilangnya Qaani kepada Reuters.

Salah satu pejabat mengatakan bahwa Qaani berada di bagian selatan Beirut, yang disebut Dahiye, ketika serangan udara dilancarkan oleh wakil Nasrallah, Hashim Safieddine.

Namun, lanjut pejabat itu, Qaani tidak pernah bertemu Safieddin.

Baik Iran maupun Hizbullah tidak bisa terhubung dengan Qaani, kata pejabat itu.

Selama kampanye militer melawan kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran, Israel menargetkan beberapa sasaran di Dahiya.

Pejabat kedua juga mengatakan bahwa Qaani pergi ke Lebanon setelah membunuh Nasrallah dan setelah serangan terhadap Safieddin, pihak berwenang Iran tidak dapat menghubunginya.

Hizbullah belum mengomentari nasib Safieddin saat ini.

Menurut laporan New York Times, ada laporan yang menunjukkan bahwa Qaani diawasi secara ketat oleh militer dan intelijen Israel setelah serangan Iran ke Israel pada 1 Oktober.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran atas perlakuan Israel terhadapnya.

Beberapa media Saudi berspekulasi bahwa Iran mungkin yang membunuh Qaani sendiri, menunjukkan bahwa mereka bekerja sama dengan badan intelijen Israel, Mossad.

Pengunduran diri Qaani diumumkan saat salat Jumat, dipimpin oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Qaani mengambil kepemimpinan Pasukan Quds – pasukan khusus IRGC untuk operasi luar negeri – menggantikan Qasim Soleimani, yang terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS di Bagdad pada Januari 2020.

Setelah kematian Soleimani, Qaani menjadi tokoh kunci dalam mengatur operasi militer Iran di Timur Tengah.

Kepala Staf TNI Brigjen Abbas Nilforushan dan Nasrallah tewas di lapangan pada 27 September saat bom Israel menghantam.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours