Perbanyak Charging Station EV, PLN Gandeng Utomo Charge+ dan ACME Corporation

Estimated read time 4 min read

dlbrw.com, JAKARTA – PT PLN (Persero) menandatangani dua Memorandum of Understanding (MoU) mengenai pengembangan infrastruktur kendaraan listrik (EV) pada Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024 di Jakarta Convention Center, Kamis ( 5/9/2024). 

Nota Kesepahaman yang ditandatangani dalam diskusi panel bertajuk “Strategi Percepatan Infrastruktur Kendaraan Listrik di Indonesia” ini merupakan salah satu bentuk komitmen PLN dalam percepatan ekosistem EV di Indonesia.

Bersama dengan PT Utomo Charge + Indonesia, PLN sepakat untuk mengembangkan penyediaan infrastruktur pengisian terpusat untuk kendaraan listrik dan bersama ACME Corporation untuk mengembangkan dan menyediakan infrastruktur stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dan kemudian berbagi pengetahuan, penelitian dan pengembangan.

Koordinator Pelayanan Perusahaan Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ferry Triansyah mengatakan, ketersediaan infrastruktur yang memadai menjadi faktor penting mendorong masyarakat beralih dari kendaraan konvensional ke mobil listrik. 

“Syukurnya dengan bantuan PLN, stasiun pengisian daya terus bertambah secara signifikan. Maka kami berusaha menjawab tantangan masyarakat yang khawatir akan keberadaan infrastruktur pengisian daya.” dengan menambah atau mempercepat stasiun pengisian ini,” kata Ferry.

Lanjut Ferry, komitmen pemerintah dalam mengakselerasi ekosistem EV di Tanah Air tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 79 Tahun 2023 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Angkutan Jalan. Melalui aturan tersebut, pemerintah melakukan berbagai strategi, antara lain memberikan insentif atau diskon pembelian mobil listrik dan meningkatkan ketersediaan infrastruktur.

“Dengan adanya Perpres yang dapat menurunkan harga mobil listrik dan mempercepat infrastruktur, semoga penetrasi mobil listrik di Indonesia bisa lebih baik,” lanjut Ferry.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan komitmen PLN untuk mendukung upaya pemerintah mengakselerasi ekosistem EV di Indonesia. PLN sebagai penyedia tenaga listrik terus meningkatkan ketersediaan infrastruktur pendukung kendaraan listrik untuk mendukung semakin banyak masyarakat beralih ke kendaraan listrik.

Hal ini penting mengingat kendaraan listrik merupakan salah satu pilar penting peta jalan transformasi energi Indonesia menuju Net Zero Emissions (NZE) 2060.

“PLN mendukung pertumbuhan besar-besaran mobil listrik dengan terus meningkatkan ketersediaan infrastruktur stasiun pengisian daya di berbagai lokasi. Salah satunya dengan bekerja sama dengan seluruh mitra untuk mempercepat transisi energi di sektor transportasi,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Perencanaan Perusahaan dan Pengembangan Bisnis PLN Hartanto Wibowo menjelaskan berbagai upaya yang dilakukan PLN berhasil meningkatkan jumlah pengguna mobil listrik di Tanah Air.

“Penggunaan EV secara mengejutkan mencapai lebih dari 130.000 unit pada April 2024. Ini merupakan pertumbuhan yang signifikan, lebih dari 180 persen dibandingkan tahun 2022. Untuk mempercepat adopsi EV di Indonesia, PLN fokus memperluas infrastruktur ketenagalistrikan,” kata Hartanto.

Hartanto mencatat, pasokan di SPKLU sebanyak 2.015 unit hingga Agustus 2024. Jumlah tersebut juga diikuti dengan penambahan jumlah Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) yang mencapai 2.182 unit yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Kami juga berhasil meningkatkan layanan pengisian daya di rumah. Tercatat peningkatannya mencapai 152 kali lipat dibandingkan tahun 2021 dari 118 pengguna menjadi 18 ribu pengguna,” jelasnya.

Selain itu, PLN juga telah mengintegrasikan berbagai infrastruktur tersebut ke dalam fitur EVDS (EV Digital Services) pada aplikasi PLN Mobile. Dengan begitu, pengguna EV dapat dengan mudah mengakses keberadaan SPKLU, SPBKLU, mengajukan setup Home Charging bahkan membeli EV. 

Hartanto menambahkan, digitalisasi ekosistem EV merupakan hasil kemitraan strategis antara PLN dengan berbagai produsen EV. Ke depan, PLN berencana untuk terus menjajaki berbagai peluang di ekosistem EV untuk mendukung tujuan transisi energi pemerintah dan memperkuat ketahanan energi nasional.

“PLN bertekad menjadi yang terdepan dalam transisi energi dan ekonomi hijau, serta komitmen yang kuat dalam mencapai NZE,” kata Hartanto.

Kerja sama PLN dalam penyediaan infrastruktur stasiun pengisian juga didukung oleh Indonesia Battery Corporation (IBC). Presiden Direktur Indonesia Battery Corporation (IBC) Toto Nugroho yang juga menjadi pembicara dalam diskusi panel tersebut mengatakan, PLN sebagai salah satu penyedia utama infrastruktur EV memiliki peran yang sangat penting dalam mengakselerasi ekosistem EV di Indonesia.

“Tentunya PLN, salah satu penyedia infrastruktur terbesar, akan sangat penting,” kata Toto. 

Selain itu, Toto optimistis Indonesia berpeluang menjadi pemain utama industri mobil listrik global. Sebab, kita didukung dengan melimpahnya pasokan bahan baku nikel yang merupakan salah satu bahan utama pembuatan baterai.

“Seperti yang diketahui, sumber daya kita salah satu yang terbesar di dunia dan belum banyak yang mengetahui hal ini, namun nyatanya hampir 50-60 persen bahan baterai atau baterai kendaraan listrik di dunia berasal dari Indonesia,” kata Toto.

 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours