Adaro Masuk Daftar Fortune Southeast Asia 500, Garibaldi Thohir: Bangga dan Bersyukur

Estimated read time 3 min read

dlbrw.com, JAKARTA – PT Adaro Energy Indonesia Tbk (Adaro) masuk dalam daftar utama “Fortune Southeast Asia 500” yang pertama kali didirikan pada tahun 2024 untuk kawasan Asia Tenggara. Adaro menduduki peringkat ke-49 di antara 500 perusahaan yang mempengaruhi pembangunan ekonomi di wilayah tersebut. Khusus di sektor energi Indonesia, Adaro berada di peringkat ketiga.

Keberhasilan ini membuktikan bahwa transformasi bisnis yang dilakukan Adaro dapat meningkatkan kekuatan perusahaan dalam pertumbuhan dan keberlanjutan industri. CEO dan CEO Adaro Garibaldi Thohir tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Hal ini menjadi bukti pengakuan dunia internasional atas kerja baik Adaro.

“Kami bangga dan bersyukur diakui Majalah Fortune sebagai salah satu dari 500 perusahaan Asia Tenggara,” kata Garibaldi dalam siaran pers, Kamis (20 Juni 2024).

Menyusul peralihan ke tiga pilar baru pada tahun 2022, yaitu Adaro Energy, Adaro Minerals, dan Adaro Green, kinerja AEI pada tahun 2023 meningkat dan mencetak rekor-rekor baru. Hal ini menunjukkan kemajuan besar dalam hasil baik perusahaan.

Garibaldi menegaskan, berkat perubahan dunia usaha ini, pihaknya yakin mampu memanfaatkan peluang yang ada untuk menjamin pembangunan berkelanjutan. Hal ini juga memperkuat peran Adaro dalam mendukung pertumbuhan di kawasan Asia Tenggara.

Tahun ini, majalah Fortune fokus pada Asia Tenggara, mengingat pengaruh Asia Tenggara yang semakin besar terhadap perekonomian global. Hal ini disebabkan oleh perubahan sistem pasokan dan pesatnya perkembangan ekonomi negara-negara di kawasan ini. Clay Chandler, editor Fortune’s Asia, juga memberikan tanggapan.

“Daftar Fortune Southeast Asia 500 menyoroti wilayah yang dinamis dan berubah dengan cepat, dimana negara-negara besar tumbuh lebih cepat dibandingkan Eropa atau Amerika Serikat,” kata Clay.

Lebih lanjut ia menyatakan bahwa Asia Tenggara mendapatkan keuntungan yang sangat besar di dunia. Hal ini karena banyak dari 500 perusahaan terbesar di dunia telah memindahkan lebih banyak rantai pasokan mereka ke negara-negara kawasan.

Pemeringkatan pertama melibatkan perusahaan-perusahaan dari tujuh negara di Asia Tenggara. Ada Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, dan Kamboja. Adaro merupakan salah satu dari 110 perusahaan Indonesia yang masuk dalam daftar ini. Pada tahun 2023, Adaro akan mencapai pendapatan yang solid sebesar $6,5 miliar. Adaro juga meraih laba kotor sebesar $1,9 miliar dan EBITDA operasional sebesar $2,5 miliar pada tahun fiskal 2023 serta margin EBITDA operasional yang memuaskan sebesar 39 persen.

Selain itu, pada tahun 2023, Grup Adaro akan membayar total pajak dan bea sekitar tiga miliar dolar, termasuk sebagian dari royalti dan pajak tahun sebelumnya. Grup Adaro telah melakukan diversifikasi dari perusahaan pertambangan dan energi menjadi bisnis pertambangan dan pengolahan mineral untuk mengakses ekonomi hijau dan mendukung transisi energi serta pengurangan konsumsi energi di berbagai sektor.

Adaro juga memasukkan faktor-faktor ESG dalam strateginya. Hal ini mencapai keberlanjutan dan penciptaan nilai untuk membangun lingkungan yang lebih besar dan lebih baik bagi Adaro.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours