Periklindo datangkan Bapak Kendaraan Listrik Asia ke Bali

Estimated read time 2 min read

Badung, Bali dlbrw.com – Persatuan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) mengundang sosok Bapak Kendaraan Listrik di Asia, Prof. S. Chan pada Electric Vehicle Summit di Bali.

Profesor C. C. Chan mengatakan di Kabupaten Badung, Bali, Jumat, dunia kini memasuki era transportasi yang tidak hanya membawa kemajuan teknologi tetapi juga kebebasan dan kegembiraan dalam bertransportasi.

Untuk itu, mobil listrik menjadi solusi karena tidak hanya menggunakan teknologi pintar, tapi juga tidak menimbulkan polusi, dan kemajuan mobil di China tersebut bisa dicontoh oleh Indonesia.

“China memimpin pengembangan kendaraan listrik, Indonesia dapat menjadikan hal tersebut sebagai inspirasi untuk mengembangkan kendaraan listrik sebagai ‘mobil pintar’ untuk mendukung ‘kota pintar’ dan ‘masyarakat pintar’,” ujarnya.

General President Advertising and Marketing Periclindo Adrianto Gani mengatakan, ilmu yang dibagikan oleh Bapak. Kendaraan listrik Asia dapat digunakan oleh industri dan pemerintah.

Menurutnya, dengan bertambahnya jumlah mobil listrik di jalan raya, maka isu dukungan infrastruktur akan berkembang.

“Apa yang sudah ditunjukkan bisa dimanfaatkan di Indonesia, ketika jumlah penduduknya tinggi, bisa digunakan untuk bisnis, misalnya untuk pengembangan kawasan terpadu,” kata Adrianto.

Konferensi Kendaraan Listrik Periklindo 2024 akan membahas beragam topik seperti teknologi baterai dan manajemen massal; inovasi kendaraan dan pengalaman pengguna; dan masa depan perjalanan berkelanjutan.

Duta Besar RI untuk China Jauhari Oratmangun menambahkan, kehadiran statistik di bidang kendaraan listrik di Indonesia tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membuka peluang ekonomi.

“Sekarang China menguasai dunia untuk mobil listrik, kita punya nikel dan pekerja terampil di Indonesia, kalau kita bisa menyatukan semuanya, saya kira kita juga bisa menjadi pusat mobil listrik,” ujarnya.

Hanya dengan China, kata Jauhari, nilai perdagangan Indonesia saat ini mencapai 140 miliar dolar AS, sedangkan Eropa dan Amerika sekitar 30 miliar dolar AS, sehingga pemanfaatan sektor kendaraan listrik.

“Proyeksinya 5 tahun ke depan sekitar 280-300 miliar dollar AS. Bidang usaha berikut ini, termasuk mobil listrik, akan sangat besar, lalu bagaimana Indonesia harus menangkap pasar ini,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours