Bahaya Memencet Jerawat, Jangan Lakukan Bisa Bikin Nyesel!

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, Jakarta – Jerawat merupakan salah satu masalah kulit yang paling umum dihadapi oleh semua usia. Meskipun jerawat sering kali dianggap sebagai masalah kosmetik sederhana, jerawat bisa menimbulkan konsekuensi yang lebih serius jika tidak ditangani dengan benar.

Salah satu kebiasaan buruk yang sering kita temui adalah memencet jerawat. Meski terkesan melegakan, munculnya jerawat bisa memicu beberapa masalah kulit yang serius:

Bahaya jerawat

1. Penyakit

Saat jerawat dipencet, lapisan kulit yang melindungi jerawat akan rusak sehingga memungkinkan bakteri dari tangan atau permukaan kulit masuk ke dalam luka terbuka. Hal ini dapat menyebabkan infeksi yang lebih serius, menyebabkan kemerahan, bengkak, dan bahkan terbentuknya abses.

2. Peradangan memperburuk kondisi

Memencet jerawat bisa membuatnya semakin merah. Kondisi ini menyebabkan kondisi tubuh menjadi parah dan sulit disembuhkan. Pembengkakan yang berlebihan ini juga dapat memperluas area yang terkena bakteri.

3. Pembentukan bekas luka

Salah satu efek jangka panjang terburuk dari memencet jerawat adalah jaringan parut. Jaringan kulit yang terluka parah mungkin tidak dapat beregenerasi secara sempurna, sehingga menimbulkan jaringan parut yang sulit dihilangkan atau permanen.

4. Hiperpigmentasi

Trauma pada kulit dapat memicu produksi melanin berlebih sehingga menyebabkan hiperpigmentasi atau penggelapan kulit. Hal ini membuat noda semakin terlihat dan sulit ditutupi dengan riasan.

Cara mencegah bekas luka di tubuh

Untuk mencegah munculnya bekas luka di tubuh, berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:

1. Hindari menekan bakteri

Langkah pertama dan terpenting adalah jangan memencet jerawat. Biarkan kulit mengering dan sembuh dengan sendirinya, atau gunakan obat yang dianjurkan dokter kulit.

2. Bersihkan wajah secara teratur

Membersihkan wajah dua kali sehari dengan pembersih yang sesuai dengan jenis kulit Anda akan membantu membuka pori-pori yang tersumbat dan mencegah penumpukan.

3. Gunakan krim dan serum anti penuaan

Krim yang mengandung bahan anti inflamasi seperti asam salisilat atau benzoil peroksida dapat membantu mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan tubuh.

4. Perawatan dermatologis

Bicarakan dengan dokter kulit Anda tentang perawatan yang dapat membantu mencegah bekas jerawat, seperti pengelupasan kimiawi, perawatan laser, atau microneedling.

5. Gunakan sinar matahari

Paparan sinar UV dapat memperburuk bekas jerawat dan hiperpigmentasi. Oleh karena itu, gunakanlah tabir surya dengan nilai SPF yang sesuai setiap hari untuk melindungi kulit Anda dari sinar matahari.

*Artikel ini dibuat oleh AI dan disetujui oleh editor.

;

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours