Inspirasi peternak Kaltim bersama Astra bangun pertanian terintegrasi

Estimated read time 6 min read

Kuttai Timur dlbrw.com – Meningkatnya industri pertambangan di Kalimantan Timur mendorong sektor lain

Termasuk perbankan berkembang pesat. Hal ini menjadikan Kalimantan Timur sebagai salah satu daerah favorit para pencari kerja.

Salah satu orang yang tertarik dengan Kalimantan Timur saat itu adalah Widodo Putra. Namun mantan bankir ini kemudian memilih jalan hidup yang berbeda. Dia melepaskan citranya sebagai bankir berkelas dan menjadi penggembala kambing.

Dengan bendera CV Mulya Inti Sukses, Widodo tak sekadar beternak sapi untuk bertahan hidup. Dia adalah seorang pengusaha yang hebat. Apa yang membuat Widodo begitu berharga adalah ia tidak ingin sukses sendirian. Membantu menumbuhkan komunitas peternak yang kuat dan mandiri, ia mengajak sesama peternak untuk tumbuh dan berkembang bersama.

Kisah Widodo bermula dari keputusannya merantau ke Kalimantan pada tahun 1993. Ia bekerja di berbagai perusahaan mulai dari perkayuan hingga perbankan.

Meski sudah mencapai posisi nyaman, namun Widodo merasa ada yang kurang. Ia menyadari bekerja pada orang lain tidak menjamin keamanan finansial di masa depan.

“Saya belajar dari pengalaman majikan saya. Ketika mereka pensiun, mereka kesulitan mencari kegiatan produktif. Saya tidak ingin seperti itu,” kata Widodo.

Dia memelihara 10 ekor kambing dan memulai bisnisnya. Namun, setelah usahanya dibimbing oleh Lembaga Pengembangan Usaha (LPB) Bama Benua Edam, Dharma Bhakti Astra Trust (YTPA), Widodo Putra mampu menjual 350 ekor kambing. Lebih dari itu, pihaknya telah mampu memobilisasi komunitas peternakan dengan bekerja sama membangun pendekatan pertanian lokal yang lebih terintegrasi.

Berinovasi

Pada tahun 2008, Widodo mulai menabung untuk mewujudkan mimpinya beternak kambing. Ia rajin mengunjungi peternakan besar di Jawa untuk belajar. Pada tahun 2011, ia membangun kandang dan mulai beternak 10 ekor kambing.

Tentu saja, perjalanan Widodo tidak selalu mulus. Berbagai tantangan ia hadapi, mulai dari penyakit ternak hingga harga pasar yang fluktuatif. Namun, dia tidak pernah menyerah. Ia selalu belajar dan berinovasi.

Salah satu penemuan terpenting Widodo adalah pengembangan makanan fermentasi gratis. Makanan ini terbuat dari limbah pertanian seperti jagung dan singkong yang difermentasi dengan teknologi khusus. HMT yang difermentasi ini terbukti efektif meningkatkan produktivitas ternak dan menekan biaya produksi. Bersama komunitas peternakan setempat, Widodo secara mandiri mengembangkan dan berinovasi pakan ternak. Antara/Ahmed Rifandi

Setelah penemuannya membuahkan hasil, Widodo tidak ingin sukses sendirian. Ia suka berbagi ilmu dan pengalamannya dengan peternak lain. Kemudian ia mendirikan Masyarakat Petani Mandiri Sangatta (KPMS). Komunitas ini menjadi wadah bagi para peternak untuk belajar bersama, berbagi informasi dan saling mendukung.

KPMS juga menciptakan koordinasi dengan sektor pertanian. Limbah pertanian diolah menjadi pakan ternak dan kotoran hewan diolah menjadi pupuk organik. Sinergi ini menciptakan siklus perekonomian yang berkelanjutan.

Tumbuh bersama Astra

Pada tahun 2013, ia mengambil langkah berani dan memulai peternakan kambingnya sendiri. Menyadari besarnya potensi pasar, Widodo bergabung dengan program pengembangan peternakan Yayasan Pembangunan Perniagaan (LPB) PAMA Banua Edam Dharma Bhakti Astra dimana ia mendapatkan bimbingan dan dukungan.

Di bawah bimbingan Astra, Widodo menciptakan model pertanian berkelanjutan yang berfokus pada keragaman etnis, pangan inovatif, pendidikan, dan membangun keterlibatan masyarakat.

Peternakan dengan berbagai jenis kambing memastikan pasokan hewan berkualitas tinggi yang stabil untuk memenuhi permintaan pasar.

Widodo memelopori penggunaan makanan fermentasi dari limbah pertanian untuk mengurangi biaya, menyerap tenaga kerja, dan menghindari dampak negatif terhadap lingkungan.

Beliau tidak segan-segan berbagi ilmu peternakan dengan pendekatan praktis kepada generasi muda mulai dari sekolah maupun universitas, bahkan dalam memajukan industri pertanian dan menginspirasi generasi penerus tentang karir pertanian masa depan.

Lembaga Pengembangan Bisnis (LBP) Bama Benue Edam memainkan peran penting dalam perjalanan Widodo dan KBMS. LPB memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani Pama mulai dari pengelolaan keuangan hingga pemasaran.

“LBP Bama mengajarkan kami tidak hanya pintar tapi juga berbagi ilmu. Mereka mendorong kami untuk mandiri dan inovatif,” kata Widodo.

Reputasinya sebagai seorang peternak semakin dikenal. Dengan dedikasi dan konsistensinya, Widodo berhasil meningkatkan penjualannya hingga Rp 150-300 juta per bulan.

Kesuksesan Widodo tidak hanya mendapat pengakuan di tingkat lokal, namun juga merambah kancah nasional.

Berbagai penghargaan bergengsi telah diraihnya seperti UMKM Mandiri Pertanian Terbaik versi YDBA, Juara III Extrapreneur PAMA Annual dan masih banyak lagi penghargaan lainnya.

Kabupaten Kuttai Timur di Kalimantan Timur sedang mengalami perubahan signifikan dalam bidang peternakan. Dalam konteks perubahan tersebut, peran Astra adalah melalui program pelatihan melalui LPB Bama Banua Edam Kuttai Cabang Timur/YDBA Sangatta Site Cluster.

Koordinator Site LPB Sangatta Pama Banua Etam Hendra menjelaskan, Astra tidak hanya memberikan bantuan teknis namun juga memberikan nilai tambah kepada setiap pekebun.

Astra tidak hanya menyediakan benih atau pakan ternak, namun juga membekali mereka dengan pengetahuan bisnis yang luas.

Contohnya adalah Widodo, seorang peternak kambing yang kini khusus mengolah pakan silase. Dengan bantuan ini, Widodo tidak hanya meningkatkan produktivitas sapinya tetapi juga menjadi rujukan bagi peternak lain di daerah.

Selain itu, Astra mengintegrasikan sektor peternakan dengan sektor lain seperti pertanian dan perikanan. Integrasi ini menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan, karena produk samping peternakan seperti pupuk kandang dan urin dapat diolah menjadi pupuk organik sehingga meningkatkan produktivitas pertanian.

Selain itu, Kuta Timur kini memiliki fasilitas Rumah Potong Hewan Halal (RPH) yang dibangun Astra.

Mengingat belum adanya rumah potong hewan yang bersertifikat halal di wilayah tersebut, kehadiran rumah potong hewan tersebut menjadi angin segar bagi para peternak.

“Ini bagian dari grand design kami untuk meningkatkan nilai tambah produk peternakan,” kata Hendra.

Dengan adanya rumah potong hewan, para peternak tidak perlu lagi khawatir untuk mencari rumah potong hewan yang memenuhi persyaratan Halal.

Selain itu, Astra juga memproduksi produk hewani seperti silase dan kompos. Inovasi ini tidak hanya meningkatkan pendapatan petani tetapi juga berkontribusi terhadap perlindungan lingkungan.

Membangun kemandirian petani bukanlah perkara mudah. Namun dengan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan, Astra berhasil mengubah wajah pertanian di Kuta Timur. Dengan membentuk komunitas petani mandiri, Astra memfasilitasi akses pasar bagi produk petani.

Sebuah inspirasi bagi generasi muda

Widodo Putra adalah sosok inspiratif yang membuktikan bahwa kesuksesan bisa diraih di industri peternakan. Beliau menjadi teladan bagi generasi muda untuk menjadi wirausaha dan berkontribusi kepada masyarakat.

Ia ingin generasi muda tidak takut mencoba hal baru. Sektor pertanian dan peternakan mempunyai potensi besar untuk tumbuh.

“Kepada kedua putri saya, Dean dan Deva, saya harus berinovasi dalam bisnis peternakan ini,” kata Widodo.

Ia yakin bisa mengembangkan usahanya menjadi peternakan terpadu seluas 5 hektare dan menjadi wadah edukasi bagi warga.

Konsepnya adalah peternakan terintegrasi dengan sektor lain dan menjadi tempat edukasi dan pariwisata khususnya bagi masyarakat Kudai Timur. “The Farm” diselenggarakan sebagai wadah edukasi kepada masyarakat tentang kemungkinan-kemungkinan peternakan. Antara/Ahmed Rifandi

Melalui pertanian terpadu ini, Widodo berharap dapat berkontribusi lebih banyak kepada masyarakat, khususnya di bidang pertanian dan peternakan.

Kisah Widodo Putra menjadi bukti bahwa dengan kerja keras, tekad, dan dukungan yang tepat, siapa pun bisa sukses.

Ia bertekad menyalurkan semangat tersebut kepada generasi muda agar turut berkontribusi dalam pembangunan sektor pertanian Indonesia.

Dengan kerja keras dan inovasi, Widodo yakin bisa membantu mewujudkan kebebasan dan keberlanjutan pangan di Kalimantan Timur.

Pengarang : Ahmad Zainal M

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours