Perkuat Pendidikan Vokasi, 11 Politeknik Kerja Sama dengan Industri China

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Sebanyak 11 institusi politeknik di Indonesia menjalin kerja sama dengan industri Tiongkok. Kerja sama tersebut mencakup pemberian hibah transfer teknologi.

Direktur Departemen Kemitraan dan Harmonisasi Dunia Usaha dan Industri (Mitras DUDI) Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ristek Adi Nurjanta menyampaikan pentingnya kerja sama Indonesia dan Tiongkok dalam pengembangan pendidikan vokasi di tanah air.

Baca Juga: Couture Karya 11 dan SMK ISI Yogya Tampil Memukau di JMFW 2025

Menurut Adi Nouriant, kerja sama ini bertujuan untuk mendukung pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat melalui inovasi berkelanjutan pada pendidikan tinggi vokasi. Ia menekankan pentingnya kemitraan ini dalam memperkuat potensi sumber daya manusia profesional Indonesia dan mengapresiasi peran Kementerian Perdagangan, Kemenko PMK, dan KBRI Beijing.

Sebanyak 11 politeknik se-Indonesia ikut serta dalam kerjasama ini, antara lain Politeknik Negeri Padang, Politeknik Negeri Sriwijaya, Politeknik Negeri Bengkalis, Politeknik Negeri Batam, Politeknik Negeri Lampung, Politeknik Negeri Bandung, Politeknik Negeri Semarang, Politeknik Negeri Indramayu, Politeknik Negeri Sriwijaya. Politeknik Ganesha dan PIXI Politeknik Ganesha Indonesia Kebumen.

“Total kontribusi 6 industri dan instansi Tiongkok ini mencapai 68 juta yuan atau sekitar 170 miliar rupiah, meliputi beasiswa, workshop konstruksi, program pelatihan, pencarian kerja, dan transfer teknologi,” kata Adi di sela-sela penandatanganan perjanjian kerja sama. dalam Perdagangan. Expo Indonesia (TEI) 2024 di ICE BSD, Jumat (10/11/2024).

Baca Juga: Ciptakan SDM Industri Berkualitas, Menperin Buka Gedung Baru SMK “Bogor”

Ditegaskannya, kerja sama ini bertujuan untuk mendorong inovasi dan pembelajaran berkelanjutan pada pendidikan tinggi vokasi Indonesia.

Fokus kolaborasi ini adalah pada teknologi, pertanian, dan kesehatan, yang diharapkan dapat mempengaruhi inovasi dan pengendalian rantai pasokan di masa depan. Melalui kerja sama jangka panjang ini, kami berharap produk-produk inovasi pendidikan tinggi vokasi Indonesia dapat dikenal di pasar internasional.

Enda Vulandari, Wakil Sekretaris Bidang Bantuan Khusus dan Subsidi Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), mengapresiasi dukungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam mendorong kerja sama politeknik dengan industri Tiongkok.

“Kami akan terus menarik dan mendukung kerja sama internasional untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi, mengisi lapangan kerja yang ada sesuai kemajuan teknologi,” ujarnya.

Direktur Pelatihan Kejuruan Tiongkok Beifang Zhiyang (Beijing) Education Technology Co. Ltd, Lulu Kao mengatakan, pihaknya ingin memberikan edukasi terkini khususnya di bidang kendaraan listrik kepada siswa dan guru di Indonesia.

“China sepertinya sekarang fokus pada kendaraan listrik, hidrogen, dan kendaraan otonom, lebih seperti jenis kendaraan yang lebih maju dan baru di sini, dan kami ingin membawa semua teknologi dan pendidikan kami ke Indonesia,” jelasnya.

Lulu mengatakan pihaknya sebelumnya telah menjalin kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang dan sejumlah institusi lainnya.

“Tetapi kami menantikan lebih banyak lagi pendidikan teknologi otomotif yang dapat membantu pelajar Indonesia untuk belajar lebih banyak tentang pendidikan otomotif,” pungkas Lulu.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours