Erick Thohir pastikan Borobudur dikelola berbasis budaya dan edukasi

Estimated read time 2 min read

Jakarta dlbrw.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan tujuan transformasi kompleks Candi Borobudur di Jawa Tengah adalah menjadikan peninggalan tersebut menjadi destinasi spiritual, budaya, pariwisata, dan pendidikan kelas dunia.

Erick mengatakan, pembangunan dan perlindungan kompleks Candi Borobudur dijamin berkelanjutan dan memperkuat perekonomian masyarakat sekitar.

“Borobudur merupakan situs warisan dunia yang harus kita kelola dengan visi yang jelas dan tekad yang kuat. Pembangunan ini tidak hanya ditujukan pada pariwisata, tetapi juga berdampak pada perekonomian masyarakat, khususnya usaha kecil dan menengah,” kata Erick di Jakarta, Selasa. .

Erick juga menyoroti dampak langsung pengembangan kawasan Borobudur terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Meningkatnya jumlah pengunjung dan optimalisasi kawasan Borobudur mendorong para pelaku ekonomi lokal, khususnya yang terlibat di Museum dan Kampung Seni Borobudur, untuk meningkatkan pendapatan dan memperkuat daya saing di sektor ekonomi kreatif.

“Kami bangga masyarakat setempat merasakan langsung dampak ekonomi dari proyek ini. Peningkatan pendapatan UKM di kawasan Borobudur merupakan hasil nyata komitmen kami dalam menciptakan ekosistem ekonomi inklusif,” kata Erick.

Perkembangan Borobudur, selain dampak ekonomi, juga mencakup transformasi museum di kawasan tersebut menjadi pusat pendidikan dan kebudayaan yang lebih dinamis.

Museum Borobudur kini dirancang untuk menampilkan nilai-nilai yang membentuk peradaban Indonesia.

Pemerintah juga terus berupaya meningkatkan aksesibilitas wisatawan internasional dengan membuka penerbangan langsung ke Yogyakarta.

Langkah tersebut diharapkan dapat meningkatkan daya tarik Borobudur sebagai destinasi internasional dan mendorong wisatawan mancanegara untuk lebih mudah mencapai lokasi tersebut.

“Indonesia mempunyai potensi pariwisata yang besar dan kita perlu memastikan infrastruktur dan aksesibilitas kita siap bersaing dengan negara lain,” kata Erick.

Dari sudut pandang keberlanjutan, pengembangan Zona 2 yang meliputi taman cagar budaya seluas 60,89 hektare menekankan pada kelestarian situs dan ekosistemnya.

Borobudur akan mencakup berbagai klaster seperti Borobudur Spiritual Sanctuary (BSS) dan Taman Flora & Nursery yang memadukan wisata spiritual, edukasi, dan budaya.

“Pembangunan ini harus selalu menjadi bagian dari pelestarian lingkungan dan nilai sejarah Borobudur, sejalan dengan rekomendasi UNESCO untuk melestarikan Outstanding Universal Value (OUV) situs tersebut,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours