Rusia Peringatkan Gaza adalah Masalah Internasional Terbesar di Dunia

Estimated read time 2 min read

MOSKOW – Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyatakan bahwa Gaza saat ini merupakan “masalah internasional terbesar” dan menyerukan pertumpahan darah segera diakhiri.

Dalam konferensi pers yang digelar pada Senin (16 September 2024) bersama Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdel Aaty di Moskow, Lavrov membahas perang dahsyat Israel di Gaza.

Lavrov menegaskan kembali bahwa Rusia mendukung setiap langkah untuk mengakhiri kekerasan secepat mungkin.

Lavrov juga menyatakan dukungan Rusia terhadap langkah membangun perdamaian abadi di Gaza.

Dia menunjukkan bahwa meskipun Dewan Keamanan PBB mengajukan inisiatif untuk menyelesaikan krisis ini, upaya tersebut dihalangi oleh Amerika Serikat (AS).

“Rusia dan Mesir bekerja sama di Dewan Keamanan PBB untuk mencapai gencatan senjata di Gaza,” ujarnya.

Lavrov memperingatkan agar tidak mengabaikan situasi di Gaza di tingkat PBB dan menekankan bahwa ini adalah “masalah internasional terbesar”.

Sementara itu, Perdana Menteri Qatar dan Menteri Luar Negeri Mohammed Bin Abdulrahman Al Thani berbicara dengan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres tentang “upaya mediasi bersama untuk mengakhiri perang di Gaza,” kata Anadolu.

Selama panggilan tersebut, kedua pejabat meninjau perkembangan terbaru di Gaza dan wilayah pendudukan Palestina, menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Qatar.

Pembicaraan tersebut secara khusus berfokus pada “upaya mediasi bersama untuk mengakhiri perang di Gaza, membebaskan tahanan dan sandera, dan melanjutkan pengiriman bantuan ke seluruh wilayah Jalur Gaza.”

Selain itu, pembicaraan tersebut juga menyinggung “perkembangan terkini di kawasan ini”, meskipun tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan.

Negosiasi tidak langsung antara Tel Aviv dan Hamas, yang dipimpin oleh Qatar, Mesir dan Amerika Serikat, terhenti karena Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersikeras untuk melanjutkan perang di Gaza.

Netanyahu secara khusus fokus mempertahankan kendali atas koridor Philadelphia dan Netzarim di wilayah selatan dan tengah Jalur Gaza.

Hamas, sementara itu, menuntut penarikan penuh Israel dari Gaza dan pemulangan pengungsi tanpa batas.

Israel memperkirakan 101 tawanan perang masih ditahan di Gaza, sementara Hamas melaporkan puluhan tawanan tewas dalam serangan udara Israel yang membabi buta.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours