BRICS Bukan Bahaya! IMF Mendukung Ekspansi Geng Rusia-China

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Dana Moneter Internasional (IMF) menilai ekspansi BRICS patut mendapat dukungan, karena baik bagi perekonomian dunia. Laporan IMF menanggapi keinginan Turki untuk bergabung dengan kelompok negara berkembang BRICS.

Turki menjadi negara terbaru yang mengajukan keanggotaan BRICS pada awal September. Didirikan pada tahun 2009 oleh Rusia, Tiongkok, India dan Brasil, BRICS membutuhkan waktu satu tahun untuk memperluas keanggotaannya dengan partisipasi Afrika Selatan.

Perluasan BRICS akan berlanjut pada tahun 2024, ketika kelompok tersebut akan berkembang dengan mempertemukan banyak negara berkembang termasuk Mesir, Iran, Uni Emirat Arab (UEA), dan Ethiopia.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa 34 negara telah menyatakan minatnya pada BRICS, dan diskusi sedang berlangsung mengenai kemungkinan hubungan tersebut.

Ketika ditanya apakah IMF melihat BRICS sebagai ancaman, Kozack menjawab, “menurut pendapat kami, perluasan dan pendalaman hubungan internasional serta pendalaman hubungan perdagangan dan investasi antar negara harus diterima dan didorong,” katanya.

Terutama jika mereka ingin “mengurangi kesenjangan dan menurunkan biaya perdagangan dan investasi” antara negara-negara peserta. Dia menambahkan bahwa “keputusan untuk mengikuti program semacam itu adalah keputusan individu.”

Ankara telah menyatakan haknya untuk mengembangkan hubungan dengan negara atau organisasi internasional mana pun yang dipilihnya. Türkiye mengatakan partisipasinya dalam BRICS atau Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) tidak mempengaruhi komitmen lainnya, termasuk NATO.

“Kami tidak menganggap BRICS sebagai alternatif terhadap proses lainnya. Kami berpendapat bahwa semua perjanjian ini memiliki peran yang berbeda,” kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebelumnya.

Erdogan menambahkan bahwa Ankara berusaha untuk menjadi “mitra yang dapat diandalkan” bagi semua perusahaan dimana Turki menjadi bagiannya.

“Sebagai anggota NATO, kami tidak melihat adanya masalah dalam kerja sama dengan negara-negara SCO, BRICS, Uni Eropa atau Organisasi Kerjasama Turki. Kami yakin hubungan ini berkontribusi terhadap perdamaian di dunia,” ujarnya.

Bloomberg melaporkan pada awal September bahwa anggota Turkim akan dibahas pada pertemuan puncak BRICS berikutnya di Kazan, Rusia pada akhir Oktober. Erdogan juga diundang dalam pertemuan tersebut.

Wakil presiden Rusia, Yury Ushakov, membenarkan bahwa Ankara telah mengajukan permohonan keanggotaan dan mengatakan bahwa pertemuan tersebut akan mempertimbangkannya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours