Planet yang Bisa Menjatuhkan Bulan dan Bintang ke Bumi Ditemukan

Estimated read time 2 min read

Para peneliti di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA di California Selatan telah menemukan objek vulkanik kuat yang mengorbit planet ekstrasurya seukuran Saturnus yang disebut WASP-49 b.

Seperti diberitakan Wion News, planet ini memiliki gunung berapi yang mengeluarkan gas dan dapat menghancurkan benda-benda planet di sekitarnya.

Tim menemukan awan natrium di sekitar WASP-49 b. Ini cukup untuk menunjukkan bahwa ia mengorbit pada satelit alami, yang juga dikenal sebagai exomoon.

Beberapa kandidat eksom telah diidentifikasi di masa lalu, termasuk WASP-49 b. Namun, belum ada yang bisa dikonfirmasi.

Para ahli mengatakan tanda-tanda aktivitas gunung berapi bisa menjadi kunci untuk menemukan objek tersebut, yang menurut NASA terlalu kecil dan redup untuk dilihat dengan teleskop modern.

Misalnya, Io, benda paling vulkanik di Tata Surya kita, secara teratur mengeluarkan sulfur dioksida, natrium, kalium, dan gas lain di sekitar Jupiter yang dapat membentuk awan 1.000 kali radius planet raksasa tersebut, kata pejabat NASA. penyataan

“Para astronom yang mengamati sistem bintang lain dapat mendeteksi awan gas seperti Io, meskipun Bulan sendiri berukuran sangat kecil.”

Teleskop Sangat Besar milik European Southern Observatory di Chili menemukan bahwa awan di sekitar WASP-49 b lebih tinggi daripada atmosfer planet. Awan ini mirip dengan awan gas yang dihasilkan Io di sekitar Jupiter.

Awan tersebut ditemukan penuh dengan natrium, berubah ukurannya secara tiba-tiba dan bergerak lebih cepat dari planet. Hal ini menunjukkan bahwa awan merupakan benda terpisah yang mengorbit planet.

Sedangkan WASP-49 b dan bintangnya sebagian besar hanya mengandung hidrogen dan helium. Namun menurut pernyataan NASA, gumpalan tersebut tampaknya berasal dari sumber yang mengeluarkan sekitar 100.000 kilogram natrium per detik.

“Kami pikir ini adalah bukti yang sangat penting,” kata penulis studi Apurva Oza, staf ilmuwan di California Institute of Technology, yang menjalankan JPL.

“Jika awan adalah bagian dari atmosfer planet, maka ia bergerak ke arah berlawanan dengan yang ditunjukkan oleh fisika.”

Awan tersebut juga tidak sesuai dengan periode orbit Bumi yaitu 2,8 hari. Namun, diperlukan lebih banyak pengamatan untuk memastikan keberadaan eksomoon.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours