Ilmuwan Temukan Indra Keenam yang Tersembunyi pada Tokek

Estimated read time 2 min read

LONDON – Para ilmuwan kini menemukan bahwa tokek memiliki “indra keenam” tersembunyi yang memungkinkan mereka menerima getaran.

Seperti kadal lainnya, tokek Tokaj (Gekko gekko) memiliki pendengaran yang unik terhadap suara frekuensi tinggi – mereka sensitif antara 1.600 dan 2.000 Hertz, tetapi dapat mendengar lebih dari 5.000 Hertz.

Namun, itu menggunakan telinga normal mereka. Dua peneliti dari Universitas Maryland di AS menemukan bahwa tokek tokai juga dapat menggunakan struktur berbeda, biasanya tidak berhubungan dengan pendengaran, untuk merasakan getaran pada frekuensi yang sangat rendah, dari 50 hingga 200 Hertz.

Seperti dilansir Science Alert, sakulus merupakan bagian telinga bagian dalam yang berperan penting dalam menjaga kestabilan dan mengikuti posisi kepala dan tubuh.

Struktur ini terdapat pada ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia, namun hanya dua spesies pertama yang diketahui menggunakannya untuk pendengaran. Sekarang tampaknya setidaknya beberapa reptil bisa menggunakannya.

“Telinga, seperti yang kita tahu, mendengar suara di udara,” jelas Kathryn Carr, ahli biologi dan salah satu penulis studi baru ini.

“Namun, jalur internal kuno ini, yang sering dikaitkan dengan keseimbangan, membantu tokek mendeteksi pergerakan melalui media seperti tanah atau air.”

Jalur ini terdapat pada amfibi dan ikan, dan kini telah terbukti juga terdapat pada kadal. Temuan kami menjelaskan bagaimana pendengaran berevolusi dari apa yang Anda lihat pada ikan menjadi apa yang Anda lihat pada hewan darat, termasuk manusia.”

Carr dan ahli biologi awal Davey Han menganalisis otak tupai Tokai dan menemukan bahwa sakula memiliki koneksi langsung ke sekelompok neuron, yang disebut vestibular ovalis (VeO), di otak belakang.

Neuron VeO ini tidak menerima masukan dari bagian lain di telinga bagian dalam. Informasi tersebut kemudian dikirim ke otak pendengaran, di mana hewan tersebut merasakan getaran bersamaan dengan suara.

Untuk memastikan peran kantung dalam pendengaran, para peneliti menggunakan elektroda tungsten untuk menguji bagaimana unit VeO merespons getaran pada platform. Mereka perlahan-lahan meningkatkan getaran dari 10 menjadi 1.000 Hertz dan menemukan bahwa neuron paling sensitif terhadap frekuensi antara 50 dan 200 Hertz, dengan puncak mendekati 100 Hertz.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours