Progres Pergeseran Warga Terdampak Pembangunan Rempang Eco-City

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, BATAM – BP Batam pada Senin (1/7/) kembali berupaya merelokasi empat kepala keluarga (KK) terdampak pembangunan Eco-City Rempang dari Pulau Sembulang Hulu, Sembulang Tanjung, dan Sembulan Pasir Merah. 2024). ,

Jumlah tersebut membuat total warga Rempang yang mengungsi di hunian sementara menjadi 126 kepala keluarga (KK). Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam Ariyastuti Sirat mengatakan, pihaknya berkomitmen mengakhiri rencana perekonomian di kawasan Rempang.

Ariyastuti mengatakan, selain masuk dalam daftar proyek strategis nasional, Proyek Pembangunan Rempang juga akan memberikan banyak manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.

“BP Batam memerlukan dukungan semua pihak untuk menyukseskan rencana pembangunan perekonomian di Rempang. Rencana strategis ini juga akan membuka lapangan kerja yang memberikan manfaat bagi peningkatan pengelolaan aset masyarakat,” kata Tuti, nama samarannya Said.

Tuti mengatakan BP juga berkomitmen untuk memenuhi hak warga yang terkena dampak pengembangan kawasan eco-city Batam Rempang.

Hal ini sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo, kata Tuti. Dimana BP Batam mempunyai dua peran besar dalam mendukung pelaksanaan proyek Rempang Eco-City.

“Selain memenuhi hak warga terdampak, kami juga berupaya menyiapkan rumah untuk evakuasi.

Seperti diketahui, BP Batam telah menyelesaikan pembangunan empat rumah baru bagi warga terdampak di Rempang Eco-City yang berlokasi di Tanjung Banon. Pekerjaan ini akan dilanjutkan dengan target membangun 100 rumah baru pada September 2024.

“Kami yakin pekerjaan ini bisa terlaksana dan kadarnya sudah disampaikan pada pertemuan dengan Kementerian Investasi beberapa hari lalu,” tutup Tutti.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours