IHSG akhir pekan ditutup melemah dipimpin sektor teknologi

Estimated read time 3 min read

JAKARTA dlbrw.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup melemah dipimpin oleh saham-saham sektor teknologi. IHSG melemah 47,74 poin atau 0,63 persen menjadi 7.496,08 poin. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 mengalami penurunan sebesar 7,65 poin atau 0,82 persen menjadi sebesar 929,72. “Bursa regional Asia menguat karena mereka berupaya melawan tren pelemahan di tengah meningkatnya ketegangan konflik di kawasan Timur Tengah,” kata kelompok riset Pilarmas Inveatindo Sekuritas yang berbasis di Jakarta dalam sebuah penelitian pada hari Jumat. Bursa regional Asia menguat seiring respon pasar terhadap indeks aktivitas sektor jasa Amerika Serikat (AS) yang sebesar 54,9 pada September 2024, naik dari 51,5 pada Agustus dan jauh di atas perkiraan sebesar 51,7. Selain itu, pasar juga menunggu langkah selanjutnya. Kebijakan perdana menteri baru Jepang, yang sebelumnya menugaskan menteri keuangan untuk mengusulkan langkah-langkah yang bertujuan menurunkan harga, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan membantu keluarga berpenghasilan rendah. Hati-hati dengan kondisi di Timur Tengah, karena situasi ini juga menjadi beban bagi aktivitas keuangan. pasar. Kegelisahan pasar muncul ketika Israel menargetkan serangan terhadap infrastruktur minyak Iran. Kekhawatiran tersebut diperkuat dengan komentar Presiden AS Joe Biden yang menyebutkan kemungkinan serangan balasan Israel terhadap kilang minyak Iran yang dapat memicu konflik lebih luas di AS. Serangan ini jika sampai terjadi tentu akan menimbulkan kekhawatiran akan hancurnya cadangan minyak dunia. Dari dalam negeri, ketegangan di Timur Tengah akan terus membayangi pasar keuangan, dengan ancaman serangan terhadap infrastruktur minyak Iran yang kemungkinan akan mengganggu pasokan dan menyebabkan kenaikan harga minyak, yang tercermin dalam APBN akibat kenaikan harga minyak. Kenaikan harga minyak dunia juga akan menyebabkan peningkatan biaya subsidi energi dan perlindungan sosial, karena kenaikan harga minyak akan mempengaruhi daya beli masyarakat. Pasar khawatir jika konflik ini berlanjut dalam jangka waktu yang lama, maka akan menimbulkan tantangan terhadap pemerintahan baru dan asumsi makroekonomi pada tahun 2025. Dibuka melemah, IHSG bertahan di teritori negatif hingga akhir perdagangan sesi pertama saham tersebut. Pada sesi kedua, IHSG masih bertahan di zona merah hingga akhir perdagangan saham. Berdasarkan indeks sektoral IDX-IC, terdapat tiga sektor yang menguat, dipimpin oleh sektor kesehatan sebesar 0,34 persen, disusul sektor energi, dan sektor infrastruktur yang masing-masing menguat sebesar 0,22 persen dan 0,03 persen.

Sementara itu, terdapat delapan sektor yang terkoreksi, yakni sektor teknologi yang melemah paling besar yakni minus 2,02 persen, disusul sektor properti, dan sektor keuangan yang melemah masing-masing sebesar 1,00 persen dan 0,96 persen.

Segmen yang mengalami konsolidasi paling besar adalah AYLS, AKSI, RAJA, CITY dan HRTA. Sedangkan sektor yang paling melemah adalah PANI, TOBA, GOTO, PNLF dan MAPI.

Frekuensi perdagangan saham tercatat 1.083.728 kali transaksi, jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 25,36 miliar lembar saham senilai Rp 11,90 triliun. Sebanyak 234 saham menguat, 333 saham melemah, dan 225 saham tidak mengalami penurunan nilai.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Nikkei yang menguat 68,29 poin atau 0,18 persen menjadi 38.620,39, Hang Seng menguat 623,35 poin atau 2,82 persen menjadi 22.736,86, dan indeks Strait The Times menguat 06-39 poin. .

Sementara itu, indeks Shanghai (Tiongkok) libur untuk memperingati hari libur nasional negara tersebut. Baca Juga: Volatilitas IHSG Sesuai Sentimen Global Baca Juga: IHSG Jumat Dibuka Melemah 12,04 Poin Baca Juga: IHSG Ditutup Melemah karena Pasar Fokus pada Geopolitik Timur Tengah

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours