Film Tebusan Dosa Suguhkan Horor Misteri ‘Segar’ dengan Drama Menyentuh

Estimated read time 3 min read

dlbrw.com, JAKARTA – Rumah produksi Palari Films kembali menghadirkan karya terbarunya, Tebusan Dosa, sebuah film misteri-horor dengan adegan drama yang kental. Disutradarai oleh Yosep Angie Noen, film ini mencoba mengeksplorasi perasaan kehilangan dan harapan melalui berbagai tragedi yang dialami masing-masing karakternya.

dlbrw.com berkesempatan melihat film tersebut lebih awal melalui press screening pada Rabu (9/10/2024). Dalam durasi 116 menit, Angie Noen berhasil membuat film ini berbeda dari kebanyakan film horor yang ada. Redemption of Sins tidak sekadar menjual jumpscare atau visual seram, ia menawarkan cerita tak biasa dengan plot yang sulit diprediksi.

Film ini mengikuti Wenning (diperankan oleh Happy Selma), seorang ibu yang mengalami peristiwa tragis ketika putrinya yang berusia 11 tahun, Nirmala, hilang dalam kecelakaan sepeda motor di sebuah jembatan. Peristiwa tersebut juga merenggut nyawa ibu Wenning, Yuti Yah. Venning merasa sangat bersalah karena ibunya telah meninggal dan anaknya hanyut di sungai, namun ia yakin Nirmala masih hidup. Tirta (diperankan Putri Marino), Podcast Psikis Tirta tertarik membuat kehidupan menyedihkan Wenning menjadi viral.

Dengan sekuat tenaga dan harapannya, Wenning mencari Nirmala, termasuk meminta bantuan Tetsuya (diperankan Shogen), seorang peneliti asal Jepang. Venning pun meminta bantuan Mba Gowa, seorang dukun misterius. Namun di tengah pencariannya, Wenning selalu didatangi arwah Uti Yah.

Redemption of Sins merupakan film horor misteri yang menghadirkan kisah mengharukan tentang cinta seorang ibu, ketangguhan seorang wanita, dan rahasia yang menghantui kehidupan. Melalui karakter Wenning, penonton diajak merasakan kehampaan dan kesia-siaan kehilangan, kegelisahan menghadapi ketidakpastian, serta harapan yang tak kunjung usai. Pencarian Venning terhadap anaknya tidak hanya menguji kekuatan fisiknya, tetapi juga kekuatan emosionalnya sebagai seorang ibu.

Sutradara Yosep Angie Noen menciptakan suasana horor-mistis yang menegangkan dan realistis dalam balutan drama yang kuat. Berlatar belakang pinggiran kota, Angie Noen menggunakan pendekatan horor yang tidak hanya menggambarkan wujud setan, tetapi juga tekanan kehidupan yang kompleks.

Dalam jumpa pers di Epicentrum XXI, Jakarta, Rabu (9/10/2024), Angie Nuen mengatakan, “Saya ingin penonton merasakan emosi kompleks dari karakter Wenning. Perjuangannya mencerminkan banyak perempuan yang harus berjuang dalam hidup.” ) ).

Angie menjelaskan, ia sengaja memilih latar kota kecil yang masyarakatnya mulai modernisasi namun masih percaya pada hal-hal mistis atau praktik perdukunan. Menariknya, tokoh utama film ini adalah para pendatang yang merantau ke desa dengan harapan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

“Jadi hampir semua tokohnya adalah pendatang. Tirta, Wenning, dan Tetsuya datang ke desa dengan latar belakang berbeda namun mereka memiliki harapan yang mereka yakini. “Jadi saya menggabungkan jarak dan perbedaan budaya ini dan melihat sesuatu yang menarik,” kata Angie.

Mohammad Zaidi, produser film horor-misteri Ransom Sins, mengatakan film tersebut merupakan pencapaian besar baginya dan Palari Films dalam mengeksplorasi genre tersebut. Ia pun senang bisa bekerja sama dengan orang-orang terbaik dan berharap Ransom Sins bisa menjadi misteri horor tersendiri bagi penonton Indonesia.

“Angie Noen adalah sutradara yang kuat secara visual dan punya cara bercerita yang unik. Menggarap Ransom Sin tentu saja sangat menantang karena tidak mudah dan banyak persyaratan teknis. Kami berusaha menyeimbangkan antara drama dan drama. Mohammad Zainon berkata: “Saya berharap ini akan menjadi presentasi yang istimewa bagi penonton.”

Selain Shad Salma dan Putri Marino, film ini juga dibintangi oleh Bhishma Mulia, aktor Jepang Shogun, Kiko Ananta, Lakshmi Notokusumu, dan Haru Sandra. Ransom akan rilis di bioskop pada 17 Oktober 2024.

 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours