Mobil Listrik China Serbu Eropa, Renault Bertahan dengan Hybrid Murah Meriah

Estimated read time 3 min read

EROPA – Di tengah tantangan elektrifikasi yang semakin meningkat, Renault muncul sebagai pemain kuat di pasar mobil hybrid Eropa. Apa rahasianya?

Ternyata lelucon mereka bukan berasal dari teknologi kendaraan listrik yang canggih. Sebaliknya, ini adalah teknologi transmisi yang hemat biaya, juga dikenal sebagai murah, yang dikembangkan oleh CEO Luca de Meo.

Permintaan Mobil Listrik Lemah, Hibrida Jadi Solusi Meski Uni Eropa telah melarang penjualan mobil bermesin pembakaran internal mulai tahun 2035, permintaan kendaraan listrik (EV) mahal di Eropa masih rendah. Hal ini berarti besarnya tekanan terhadap industri mobil Eropa.

Namun, lean Renault, yang membukukan kerugian pada tahun 2020, telah menunjukkan kekuatan yang mengejutkan di pasar mobil hybrid.

Kesuksesan Renault di bidang hibrida

1. Peningkatan penjualan mobil hybrid: Dalam delapan bulan pertama tahun 2024, penjualan model hybrid Renault, termasuk Clio dan Captur, meningkat sebesar 55% dibandingkan tahun sebelumnya. Angka tersebut melebihi rata-rata pertumbuhan Uni Eropa sebesar 21,1% menurut data asosiasi perdagangan Eropa ACEA.

2. Posisi kedua di Eropa: Peningkatan penjualan membawa merek Renault menempati posisi kedua di segmen hybrid Eropa, hanya di belakang Toyota Jepang.

“Renault nampaknya bekerja dengan sangat baik,” kata analis di Stifel setelah produsen mobil itu mengumumkan pekan lalu bahwa mereka tetap berpegang pada target bisnisnya. Renault adalah salah satu dari sedikit produsen mobil tradisional Eropa yang tidak menurunkan targetnya dalam kondisi pasar yang sulit.

Keuntungan transmisi E-Tech yang hemat biaya Kunci kesuksesan Renault di pasar hybrid adalah fokus mereka pada teknologi transmisi yang mereka kuasai.

Insinyur Renault telah mengembangkan ‘kopling anjing’ yang disederhanakan – digunakan untuk mengaktifkan dan melepaskan gigi tanpa memerlukan sistem sinkronisasi – untuk menciptakan sistem transmisi hibrida berbiaya rendah yang disebut E-Tech.

Sistem E-Tech, yang dapat digunakan di semua model Renault, membutuhkan komponen lebih sedikit dibandingkan mesin hybrid lainnya, sehingga lebih ringan dan murah.

Keunggulan kompetitif dan harga terjangkau – Harga saham Renault naik: Saham Renault naik 6,4% tahun ini, dibandingkan dengan penurunan 12% pada indeks saham otomotif Eropa.

– Model hybrid pesaing: Renault Clio hybrid berharga 400 euro (sekitar Rp 6,6 juta) lebih mahal dibandingkan Toyota Yaris dan Peugeot 208, tetapi menawarkan tenaga lebih besar.

“Sepertinya Renault akan mampu mempertahankan keunggulan ini untuk beberapa tahun lagi,” kata Antoine Giraud, analis S&P Global.

Meski mobil hybrid lebih ramah lingkungan dibandingkan mobil konvensional, Renault tetap harus mematuhi peraturan Uni Eropa untuk membatasi emisi CO2.

Akibatnya, Renault perlu memperoleh hampir 20% penjualannya dari mobil listrik, sementara penjualan kendaraan listrik Renault saat ini masih stagnan di kisaran 12% dari total penjualan merek tersebut di Eropa.

Untuk mendongkrak penjualan kendaraan listrik, De Meo akan memperkenalkan SUV listrik baru, Renault 4, di Paris Motor Show pada 14 Oktober, menyusul peluncuran Renault 5, mobil listrik kecil lainnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours