JAKARTA – Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Ekstremisme (RAN PE) dinilai krusial dalam mewujudkan Indonesia aman dari radikalisme dan terorisme. Oleh karena itu, RAN PE akan dilaksanakan pada periode 2025-2029 mendatang dengan mengutamakan pendekatan perlindungan manusia.
Hal itu disampaikan Komjen Pol Mohammed Rycko Amelza Dahniel, Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada RAN PE Awards 2024.
“Keberadaan dan keberlanjutan RAN PE masih sangat dibutuhkan, dimana kelanjutan RAN PE akan mengutamakan pendekatan human security yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB,” kata Rycko di acara RAN PE Awards 2024. . 20/8/2024).
Hingga Juli 2024, 93,3% atau 126 aksi RAN PE periode pertama telah dilaksanakan, kata Rycko. Dampak positifnya dapat dirasakan dengan tidak adanya aksi teroris hingga saat ini pada tahun 2023, meningkatnya kesadaran upaya pemberantasan terorisme di tingkat pusat dan regional, serta stabilitas di tingkat global.
Menurut Kepala BNPT, RAN PE mendorong terciptanya 7 program prioritas BNPT yang bertujuan untuk membangun ketahanan masyarakat, khususnya pada kelompok rentan yaitu perempuan, anak, dan remaja.
Pada saat yang sama, Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin memberikan dukungan penuh terhadap penetapan RAN PE 2025-2029. Ia menyarankan penguatan kolaborasi multilembaga, fokus pada program kerja yang berdampak langsung dan praktis terhadap masyarakat, meningkatkan peran perlindungan perempuan dan anak dalam upaya pencegahan, serta mendorong pemerintah daerah untuk lebih proaktif dalam melaksanakan RAN PE.
Wapres memandang RAN PE periode mendatang dapat menjadi babak baru dalam mendorong keamanan dan kontribusi seluruh pihak yang terlibat dalam pencegahan dan pemberantasan kekerasan yang berujung pada terorisme.
“RAN PE akan terus membantu mewujudkan kondisi aman tanpa ancaman dan mendorong semua pihak untuk memberikan upaya terbaiknya dalam mencegah dan menumpas tindak kekerasan yang mengarah pada terorisme,” pungkas Wapres.
+ There are no comments
Add yours