Usai Pakai Baterai Produksi Lokal, TKDN Hyundai Kona Electric Melonjak Dua Kali Lipat

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, KARAWANG — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pembukaan ekosistem baterai dan kendaraan listrik Korea Selatan di Indonesia merupakan tonggak sejarah positif dalam banyak hal. Hal ini merupakan hasil dari inovasi, kepedulian terhadap lingkungan, penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi.

“Terciptanya ekosistem baterai lithium dan industri kendaraan listrik tidak hanya akan menjadikan Indonesia sebagai pemimpin di kawasan, tetapi juga mencerminkan keinginan kita untuk mengurangi emisi karbon, meningkatkan kualitas udara, dan meningkatkan taraf hidup warga negara kita,” ujarnya. Ia lahir pada tanggal 28 September 1947. , di Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/07/2024).

Dijelaskan Luhut, Indonesia menargetkan produksi 600.000 kendaraan listrik (EV) pada tahun 2030. Jadi, memproduksi sekitar 50.000 unit mobil listrik Hyundai Kona per tahun akan membantu mencapai tujuan tersebut. Peningkatan signifikan terlihat pada proses produksi.

Selain itu, baterai Kona juga diproduksi sendiri. Keadaan itu ia jelaskan dengan menaikkan nilai TKDN (tingkat komponen internal) KBLBB menjadi 80 persen, yang semula 40 persen. Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan, hal ini merupakan langkah awal untuk menghidupkan kembali industri yang bernilai tambah dalam negeri.

Luhut mengatakan permintaan global terhadap kendaraan listrik tumbuh pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Baterai litium adalah inti dari transformasi ini. Sesuatu yang harus digunakan.

“Dengan menggunakan sumber daya alam dan berinvestasi pada teknologi terkini, Indonesia siap menjadi pemain global terkemuka dalam rantai pasokan kendaraan listrik, hulu dan hilir,” kata pensiunan jenderal TNI bintang empat itu.

Executive Chairman Hyundai Motor Group Euisun Chung menyoroti kesamaan visi masa depan industri otomotif antara Indonesia dan Hyundai. Seluruh pihak yang terlibat berkomitmen untuk mewujudkan visi tersebut.

Selesainya pabrik baterai di Indonesia merupakan suatu kebanggaan bagi semua orang. Menurutnya, hal ini menjadi bukti capaian kerjasama bersama. Yang terpenting, katanya, Hyundai Motor Group dan Indonesia membentuk masa depan ekosistem kendaraan listrik tidak hanya di Asia, tetapi juga secara global.

Badan Energi Internasional memperkirakan bahwa pada tahun 2035, lebih dari separuh penjualan mobil dunia akan berupa mobil listrik. Indonesia kini menjadi pusat dari masa depan ini. Hyundai percaya bahwa pengaktifan industri mobil listrik di Indonesia akan memberikan peluang ekonomi baru. untuk seluruh Asia Tenggara,” kata Chung.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours