Pramono-Rano janji tingkatkan potensi seniman dan cagar budaya DKI

Estimated read time 2 min read

JAKARTA dlbrw.com – Calon Gubernur dan Wakil Gubernur 2024 di Daerah Pemilihan Nomor Tiga DKI, Pramono Anung-Rano Karno berjanji akan meningkatkan kekuatan seniman dan cagar budaya di Jakarta. Pemain dan manajer harus duduk bersama, kata Pramono di Jakarta, Jumat. Pramono mengatakan permasalahan tersebut muncul saat dirinya mengunjungi Taman Ismail Marzuki (TIM) pada Kamis malam (10/10). Oleh karena itu, perlu adanya tempat pertemuan yang menampilkan budaya Indonesia, khususnya budaya lokal, bahkan di tempat umum seperti Taman Ismail Marjuki. Ia mengungkapkan, pengelolaan TIM kini diambil alih oleh PT Jakarta Propertendo (ZakPro) untuk dijalankan secara profesional. Baca Juga: Dharma Janji Bangun Desa Wisata untuk Tingkatkan Perekonomian Warga, Namun Hal Ini Menimbulkan Masalah Seperti Harga Tiket Pertunjukan atau Mendapatkan Sponsor Bagi Seniman Untuk Memajang Karyanya.

Oleh karena itu, Pramono mengatakan para pihak yang berpartisipasi harus duduk bersama untuk mencari titik temu. Sementara itu, calon wakil gubernur nomor tiga DKI Jakarta, Rano Karno atau kerap disapa Bang Doel mengaku menaruh harapan besar terhadap warisan budaya kawasan Candet.

Pengumuman ini dilakukan pada tahun 1974 ketika Ali Sadikin menjabat Gubernur Jakarta dan mengeluarkan surat keputusan (SK). “Kandet ini dulunya merupakan situs cagar budaya. Dulunya pada masa Bang Ali tahun 70an. Kemudian pada tahun 1974 banyak kawasan buah-buahan seperti Duku dan Salak juga dilindungi di sini,” Rano juga mengatakan Ridwan Kamil yakin di bawah kepemimpinannya, dia akan melengkapi lembaga besar itu, jika dia terpilih, mengatakan bahwa dia akan bekerja sama dengan perusahaan terkait untuk memulihkan budaya ini.

Mantan Gubernur Banten ini mengatakan, mengingat Kandate merupakan sebuah kabupaten, maka wajar jika masyarakat Kandate mengharapkan daerahnya stabil. Budaya Betawi juga tidak boleh hilang.

Sementara Ivan, salah satu warga setempat, berpendapat Candet sudah menjadi kawasan komersial. Ia menilai perubahan tersebut akan merusak budaya dan pelestarian Betawi. “Saat Pak Ahok menelepon saya, 92 persen rumah di Condate belum punya Izin Mendirikan Bangunan (IMB). ‘Rumah kota’ dan bangunan lain di Jalan Raya Condate tidak punya izin,” jelas Ivan. Baca Juga: Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Menangkan Pilkada agar Lebih Banyak Lowongan di GBK Pramono Anung-Rano Karno Nomor Urut 3 di Daerah Pemilihan DKI Jakarta.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours