FIFPRO ajukan protes ke FIFA terkait padatnya jadwal pertandingan

Estimated read time 2 min read

Jakarta dlbrw.com – FIFPRO bersama Konfederasi Sepak Bola Eropa telah menyampaikan protes resmi kepada FIFA atas jadwal pertandingan yang berlebihan yang dinilai merugikan atlet karena kelelahan dan cedera lanjutan.

Protes ini diajukan sebagai pengaduan ke Komisi Eropa di Brussel, yang menuduh FIFA menyalahgunakan posisi penyelenggara sepak bola dan manajer sepak bola.

FIFPRO mengatakan dalam pernyataannya bahwa mereka telah mencoba bernegosiasi dengan FIFA, namun badan sepak bola tersebut disebut menolak untuk saling menghubungi. Selain itu, FIFPRO juga menggambarkan keputusan FIFA memperluas Piala Dunia ke Amerika Serikat sebagai sebuah langkah maju.

“Cukup sudah, kami tidak bisa menerima ini,” kata direktur hubungan internasional perdana menteri, Mathieu Moreuil, seperti dikutip dari ESPN. Ia mengatakan kalender olahraga internasional sudah mencapai tingkat yang wajar.

“Kami telah mencoba berbicara dengan FIFA selama bertahun-tahun, namun belum ada tanggapan positif,” ujarnya.

Presiden LaLiga Javier Tebas juga menyebut hari pengajuan gugatan tersebut sebagai salah satu hari terpenting dalam sepakbola. “Ini adalah langkah penting dalam mengubah tata kelola sepakbola,” katanya.

Isu kelelahan pemain memang menjadi isu besar dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan pada bulan lalu, gelandang Manchester City Rodri menyebut para pesepakbola hendak mogok kerja karena terlalu banyak bekerja.

Presiden Liga Inggris Richard Masters juga menegaskan bahwa permainan sepak bola di dunia telah mencapai titik penting dalam hal pentingnya pemain.

Baca juga: Neymar berpeluang kembali dalam waktu dekat setelah pulih dari cedera

“Kami mendapat masukan dari para pemain bahwa terlalu banyak game yang dimainkan dan ekspansi terus dilakukan. Ini mengkhawatirkan,” ujarnya.

Menurut FIFPRO, survei mereka menunjukkan bahwa 72 persen pemain mendukung pengurangan kalender adaptasi dan menyerukan waktu istirahat wajib.

Selain itu, data menunjukkan 17 persen pemain memainkan lebih dari 55 pertandingan dalam satu musim, sementara 30 persen pemain mengalami enam pertandingan berturut-turut tanpa henti.

Di sisi lain, FIFA mengklaim kalender yang disetujui hingga tahun 2030 mengikuti proses persetujuan berbagai organisasi, termasuk FIFPRO. Mereka juga menyatakan Piala Dunia baru tidak akan mempengaruhi kalender sepak bola karena akan digelar empat tahun sekali dengan maksimal tujuh pertandingan.

Namun, dengan meningkatnya protes dari para pemain dan klub olahraga, terdapat peningkatan tekanan pada FIFA untuk mengubah jadwal pertandingan guna melindungi kesejahteraan pemain dan mencegah cedera serius di masa depan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours