Menilik PLTA Bengkok, Pembangkit Listrik Manual Berusia Satu Abad

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Pembangkit Listrik Tenaga Air Bengkok, Dago, Bandung yang dibangun sejak tahun 1923 masih beroperasi secara manual. PLTA Bengkok dioperasikan oleh PT PLN Indonesia Power, anak perusahaan PT Perusahaan Perusahaan Perusahaan ELARANG Negara (Persero).

PLTA Bengkok memiliki tiga unit produksi dengan total kapasitas 3 x 1,05 kilowatt (kW), sedangkan unit kedua adalah PLTA Dago berkapasitas 700 kW. Dengan demikian, total daya pembangkit ini mampu menyuplai listrik bersih sebesar 3,15 megawatt (MW).

Senior Business Unit Generation (UBP) PLN IP Saguling Doni Bakar mengatakan meski tergolong pembangkit listrik tenaga air yang berusia di atas 100 tahun, PLN IP mengelola PLTA Bengkok dengan cara baru, salah satunya. dengan menerapkan formulir manajemen aset untuk memetakan dan melindungi aset-aset lama tersebut.

PLN IP memelihara pembangkit listrik tenaga air secara berkala atau dalam jangka waktu tertentu. Proses pemeliharaan juga dilakukan melalui pemeliharaan preventif, inspeksi rutin harian.

“Atau kita bisa menggunakan teknologi terkini melalui predictive maintenance, kita bisa menggunakan termografi. Jadi kita foto, dari foto itu kita bisa lihat tempat mana yang panas, mana yang masih aman, kita olah dan rawat,” jelasnya. . Doni saat ditemui di PLTA Bengkok, Bandung, Selasa (3/9/2024).

Selain itu, PLTA Bengok juga memiliki ciri tribologi terkait pelumasannya. Ada juga fitur yang menjamin getaran pada turbin kita.

“Jadi kita ukur, kalau getarannya melebihi toleransi (batas), kita harus mengambil langkah perbaikan,” ujarnya.

Menurut Doni, biaya perawatan PLTA Bengkok relatif murah karena berbeda dengan thermal generator yang bersuhu tinggi dan berputar hingga 3.000 putaran per menit.

“Kalau PLTA di sini putarannya rendah, hanya 750 putaran per menit, udaranya dingin. Harga kalau operasi otomatis lebih murah. Di sini mungkin sekitar Rp 200-300 per kWh untuk biaya produksi kita,” jelas Doni.

Dengan langkah-langkah tersebut, pembangkit listrik terapung dapat tetap dalam kondisi baik meski telah beroperasi lebih dari 100 tahun.

“Kami berkomitmen untuk menjaga PLTA Bengkok sebagai pembangkit energi hijau berkelanjutan. Hal ini merupakan bagian dari sejarah panjang penggunaan energi ramah lingkungan di Indonesia,” kata Doni.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours