KKP sediakan bibit dukung pengembangan rumput laut di NTT

Estimated read time 2 min read

Jakarta dlbrw.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan dukungannya terhadap pengembangan budidaya rumput laut di Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang merupakan komoditas unggulan di wilayah tersebut.

Dukungan kepada KKP berupa penyediaan bibit alga melalui kultur jaringan dengan jenis Eucheuma cottonii untuk peremajaan bibit.

“KPK melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) tetap berkomitmen untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi kawasan budidaya di NTT, termasuk Kabupaten Sabu Raijua. Strategi KPK untuk meningkatkan produksi budidaya rumput laut di Sabu Raijua merupakan salah satu bentuk pemberian benih rumput laut kultur jaringan (Kuljar) jenis Eucheuma Cottonii untuk meremajakan benih yang sudah tua guna memperbaiki dan meningkatkan kualitas dan kuantitas benih,” kata Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Rahayu, dalam keterangannya, Senin di Jakarta.

Potensi lahan di Sabu Raijua mencapai 2,3 ribu hektare, dengan luas lahan eksisting 311 hektare atau pemanfaatan sekitar 13,16 persen, menurut Dinas Kelautan dan Perikanan.

Tebe menambahkan, DJPB melalui Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Lombok memberikan stimulan berupa benih rumput laut untuk mempertahankan posisi NTT sebagai salah satu produsen rumput laut terbesar nasional dan posisi teratas Indonesia sebagai produsen rumput laut Cottonii terbesar.

Kepala BPBL Lombok Wawan C. Ashuri menjelaskan budidaya rumput laut merupakan kegiatan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir sepanjang menerapkan prinsip cara budidaya sesuai standar.

Keunggulan benih rumput laut Kuljar dibandingkan benih rumput laut tradisional, lanjut Wawan, antara lain pertumbuhannya lebih cepat dan kandungan karagenan lebih tinggi. Benih alga Kuljar dikembangkan menggunakan metode embriogenesis somatik.

“Harapannya dengan pemanfaatan benih rumput kuljar ini dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas rumput laut yang dibudidayakan di NTT untuk meningkatkan daya saing produk agar cepat terserap pasar. Donasi kami berupa rumput laut kultur jaringan sebanyak 1 ton. ” benih dapat digunakan untuk 5 siklus tanam atau maksimal satu tahun. “Satu ton benih rumput laut dapat menghasilkan sekitar 20 ton rumput laut basah atau 2,5 ton rumput laut kering jika ditanam dengan metode budidaya standar,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours