6 Fakta Israel Tidak Mampu Halau Rudal Iran Sendirian

Estimated read time 4 min read

TEL AVIV – Israel memiliki sejarah panjang dalam menghadapi ancaman dari negara tetangga. termasuk Iran Salah satu ancaman utama yang dihadapi Israel adalah rudal dari Iran.

Meskipun Israel memiliki peralatan pertahanan udara canggih seperti Iron Dome, Sling of David dan Arrow, melawan rudal Iran saja sangatlah sulit.

Berikut beberapa faktor yang menghalangi Israel untuk mampu merespons rudal Iran sendirian.

1. Jumlah dan jangkauan rudal Iran bervariasi.

Iran memiliki persenjataan rudal yang besar dan beragam. Termasuk rudal jarak pendek, jarak menengah, dan jarak jauh.

Beberapa rudal yang lebih terkenal antara lain Shahab-3 yang memiliki jangkauan hingga 2.000 kilometer, dan rudal Kiam-1. yang dapat menyerang target di tengah

Dengan ratusan rudal yang siap diluncurkan. Iran bisa saja melancarkan serangkaian serangan yang bisa membuat pertahanan udara Israel kewalahan.

Apalagi Iran terus mengembangkan senjata nuklir. Termasuk rudal hipersonik yang sulit dicegat.

Rudal hipersonik dapat mencapai kecepatan lebih cepat dari Mach 5, sehingga sangat membatasi waktu respons sistem antipesawat.

Dengan kemampuan menyerang secara berurutan Iran dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan. Namun sebagian besar rudal berhasil dicegat.

2. Perusahaan Sistem Pertahanan Udara Israel Terbatas

Israel memiliki beberapa sistem pertahanan udara yang canggih. Pesawat ini dirancang untuk menghadapi berbagai jenis ancaman udara. Di bawah ini adalah beberapa hal penting yang digunakan oleh pemerintah Zionis.

Metal Dome: Dirancang untuk mencegat roket dan mortir dalam jarak dekat. Sistem ini efektif mengatasi tembakan roket dari kelompok bersenjata di Jalur Gaza.

David’s Sling: Sistem ini dirancang untuk mencegat rudal dan roket balistik jarak pendek dan menengah. Hal ini membuat perbedaan antara sistem Iron Dome dan Arrow.

Panah: Sistem ini dirancang untuk mencegat rudal balistik jarak jauh. Termasuk rudal yang ditembakkan Iran.

Meskipun sistem ini efektif Namun ada batasan jumlah rudal yang bisa ditembakkan secara bersamaan.

Berbagai serangan dari Iran dapat melampaui kemampuan sistem ini. Hal ini memungkinkan beberapa bom lolos dan mengenai sasaran di Israel.

3. Kendala logistik dan infrastruktur

Untuk melindungi dari serangan roket besar Israel membutuhkan transportasi dan infrastruktur besar-besaran.

Peralatan pertahanan udara perlu memiliki rudal yang cukup. Termasuk perawatan dan penggunaan normal.

Selain itu, infrastruktur seperti radar dan pusat komando harus dalam kondisi baik untuk memastikan pertahanan bekerja dengan baik.

Dalam situasi perang jangka panjang Menjaga kelangsungan pertahanan udara menjadi tantangan besar.

Pasokan rudal pencegat dan suku cadangnya akan dibatasi. Apalagi jika ada gangguan di jalur internasional.

Selain itu, serangan rudal yang berhasil mencapai sasarannya dapat merusak sistem kritis. Termasuk sistem pertahanan udara.

4. Dukungan dari negara-negara Barat

Israel memiliki hubungan baik dengan teman-teman di seluruh dunia. Terutama Amerika Serikat Dukungan dari sekutu-sekutu ini sangat penting untuk melawan ancaman dari Iran.

Dukungan ini dapat menggunakan bantuan teknis. badan intelijen atau intervensi militer jika diperlukan

Misalnya, Amerika Serikat telah menyediakan dana dan teknologi untuk meningkatkan sistem pertahanan udara Israel.

Amerika Serikat juga mempunyai kehadiran militer di wilayah tersebut. termasuk berbagai pangkalan militer di negara-negara Teluk Persia yang dapat memberikan dukungan langsung jika terjadi krisis besar

Namun, mengandalkan dukungan asing juga mempunyai risiko. Perubahan kebijakan luar negeri atau perubahan pemerintahan di negara-negara sekutu dapat mempengaruhi tingkat dukungan yang diterima Israel.

Ada juga risiko bahwa teman-teman ini akan mengalami konflik penting.

5. Teknologi dan strategi Iran semakin maju.

Iran telah mengembangkan strategi dan teknologi yang dirancang untuk menembus pertahanan udara Israel.

Hal ini termasuk penggunaan rudal dengan sistem anti-pesawat dan operasi siluman untuk menghindari deteksi dan intersepsi.

Iran juga mengembangkan teknologi kapal selam dan drone yang dapat meningkatkan kecanggihan pertahanannya terhadap serangan.

Iran juga memiliki kemampuan menyerang dari berbagai sumber, termasuk menggunakan sekutu dan proksi regional, seperti Hizbullah di Lebanon. dan angkatan bersenjata di Suriah

Serangan multifaset ini dapat memberikan tekanan pada pertahanan udara Israel. dan menggagalkan serangan skala besar.

6. Respon Israel terhadap Ancaman Rudal

Israel telah melakukan banyak upaya untuk meningkatkan kemampuan pertahanan udaranya. Hal ini termasuk mengembangkan dan meningkatkan sistem pertahanan udara. serta latihan dan simulasi untuk melawan serangan rudal.

Israel juga mengembangkan teknologi baru seperti laser energi. Untuk meningkatkan kemampuan mencegat rudal balistik

Israel juga memiliki doktrin militer yang dikenal sebagai “Begin Doctrine”, yang menyatakan bahwa Israel akan mengambil tindakan balasan untuk mencegah musuh memperoleh senjata pemusnah massal.

Hal ini termasuk mencegah serangan nuklir atau rudal terhadap Iran. Jika dianggap sebagai ancaman yang akan segera terjadi

Meskipun Israel memiliki sistem pertahanan udara yang canggih, Namun merespons serangan besar-besaran yang dilakukan Iran saja sangatlah sulit.

Rudal dan teknologi Iran Terbatasnya transportasi dan infrastruktur dan kompleksitas strategi Iran. Hal ini membuat serangan balik menjadi sangat sulit.

Dukungan Barat dan pengembangan teknologi baru sangat penting bagi Israel untuk menghadapi ancaman ini secara efektif.

Namun, penting untuk mengingat kapan tantangan-tantangan ini benar-benar muncul. Israel dapat dan akan mempertahankan diri.

Dengan kerjasama dengan negara-negara Barat dan teknologi baru Israel terus mencari cara untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours