Pendidikan Vokasi Punya Peluang Besar Majukan Pembangunan Daerah

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Pendidikan vokasi sebagai pendidikan adaptif dan inklusif mempunyai potensi besar untuk menjadi bagian pembangunan ekonomi berbasis potensi daerah.

Adi Nuryanto, Direktur Asosiasi dan Koordinasi Dunia Usaha dan Industri (Mitras DUDI) Direktorat Diklat Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ristek menyatakan, pasca diluncurkannya Program Asosiasi Ekosistem, profesi profesi Konsorsium Universitas kini sedang dalam penyusunan rencana pembangunan regional dan jangka menengah serta berpartisipasi aktif dalam jangka panjang.

Baca juga: Capaian Kemendikbud Reformasi Pendidikan Profesi 2020-2024

“Program ini akan dilanjutkan pada tahun kedua dan ketiga dengan membangun jejaring antar satuan pendidikan vokasi, yakni dengan meluncurkan rencana-rencana inovatif yang sejalan dengan dokumen kebijakan tahun pertama,” kata Adi dalam acara debat pendidikan profesi. . Edukasi, melalui siaran pers, Kamis (10/10/2024).

Berkat pelaksanaan program tahun pertama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berhasil menyetujui tambahan anggaran LPDP untuk pelaksanaan program tahun kedua dan ketiga.

Tambahan anggarannya sebesar Rp35 miliar, dengan tambahan alokasi Rp20 miliar pada tahun kedua dan Rp15 miliar pada tahun ketiga. Jika ditambah anggaran saat ini (Rp 40 miliar), maka anggaran saat ini adalah Rp 75 miliar.

Baca Juga: Perlu Cara Baru Memajukan Pendidikan Vokasi Mengingat Visi Emas Indonesia

“Program ini merupakan peluang kerjasama dengan bidang pelatihan vokasi untuk meningkatkan daya saing industri nasional. Sementara itu, pemerintah daerah harus memastikan inovasi yang diusulkan relevan dan bermanfaat bagi kebutuhan daerah,” tambah Adi.

Selain itu, Sekretaris Jenderal Diklat Saryadi menegaskan, kerja sama antara pemerintah daerah dan dunia usaha telah menciptakan sinergi yang efektif untuk menghilangkan atau menyelesaikan permasalahan pelatihan vokasi. Yang perlu dijaga adalah keberlanjutan berbagai inisiatif yang terbukti mendukung pembangunan perekonomian daerah.

“Harapannya, pembahasan tentang pelatihan vokasi tidak lagi menjadi pembahasan tersendiri dari potensi atau program pengembangan prioritas daerah. Dari sisi pengembangan perekonomian daerah, harapannya kita juga akan berbicara tentang pendidikan vokasi dan Kalau kita bicara “Kita bicara tentang pelatihan vokasi, serta pengembangan perekonomian daerah,” kata Saryadi.

Kelompok Pakar DUDI Dirección Mitras, Alan F. Koropitan mengatakan, setiap daerah mempunyai ciri dan ciri khas tersendiri berdasarkan potensi daerahnya. Namun pertanian dalam arti luas merupakan sektor utama yang mempunyai potensi paling besar untuk menunjang sektor lainnya.

Ia juga menjelaskan bahwa teknologi yang tepat sangat penting bagi UKM untuk bangkit di kelas. Sesuai dengan kebutuhan sektornya, UMKM yang memerlukan teknologi tepat guna adalah yang bergerak di bidang pertanian, perikanan, dan peternakan.

Pengembangan inovasi daerah sendiri memerlukan dukungan kebijakan dan koordinasi dari masing-masing pemangku kepentingan, yaitu pemerintah pusat yang melakukan intervensi dalam bentuk program, pemerintah daerah yang berperan dalam pembangunan daerah berdasarkan potensi yang dimiliki, dan industri yang menggerakkan perekonomian.

Hasil pemetaan dalam Program Ekosistem Kolaboratif akan menentukan perlakuan untuk membawa daerah pada tingkat otonomi kemitraan, ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours