Modernisasi STIN, Berbuah Akreditasi Internasional dari ACQUIN

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, BOGOR – Lompatan strategis modernisasi Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) dilakukan secara bertahap. Di bawah bimbingan Irjen Polisi (Purn) Budi Gunawan, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), STIN kini menjadi sekolah pengabdian bertaraf internasional.

Setelah melalui beberapa penataan, STIN mendapatkan akreditasi internasional dari ACQUIN (The Accreditation, Certification and Quality Assurance Institute), salah satu badan akreditasi dunia yang berkantor pusat di Jerman.

Penyerahan pengakuan internasional ini diterima langsung oleh Kepala BIN Budhi Gunawan pada peresmian modernisasi Pusdiklat STIN di STIN, Sentul, Bogor, Jawa Barat pada Rabu (31/7/2018). 2024). ).

Akreditasi ini diserahkan sebagai perwakilan ACQUIN. Disediakan oleh Alexander Friedrich Schönemann.

Budhi Gunawan mengatakan, selain berfungsi intelijen, juga dapat menjadi pusat pengetahuan melalui STIN dengan meningkatkan standar modernisasi teknis dan kapasitas.

“Kita patut berbangga atas kerja keras STIN yang mampu menyiapkan dokumen dan persyaratan, sehingga mendapat pengakuan internasional dari ACQUIN yaitu gelar tanpa syarat untuk program sarjana dan pascasarjana,” kata Budi Gunawan dalam pesannya.

Budhi mengatakan, Stein mengembangkan ilmu pengetahuan internasional dengan mengelola jurnal internasional Bakti Garuda.

Oleh karena itu, Budhi mengatakan dengan mengelola majalah ini, masyarakat dapat dengan mudah mengikuti praktik dan perkembangan intelektual terbaik di dalam dan luar negeri.

“Dengan prestasi ini, STIN akan diakui dan dipertimbangkan untuk melanjutkan karirnya dalam membentuk karakter bangsa,” ujarnya.

Selain itu, STIN juga akan semakin dikenal dan diperhatikan. Padahal, menjadi pilihan utama bagi orang tua untuk memajukan karir dan membentuk karakter anak.

STIN pertama kali melakukan modernisasi dan melakukan lompatan besar agar bisa dikenal. Peningkatan infrastruktur pendidikan dan pelatihan berbasis teknologi terbarukan sedang dilakukan untuk meningkatkan metode pembelajaran.

ACQUIN dinilai dan dievaluasi oleh Prof Kafer, Prof Schoenmann, Prof van Etten, Prof van Gelder, Dr Edward Mini, Dr Michael Baer, ​​​​Kong Leong Ng, Martin Borg dan Christopher Bohlens.

Tim fakta mengevaluasi susunan sesi manajemen menengah dengan laboratorium simulator, laboratorium ekonomi, laboratorium risiko nuklir, sesi teknis perkuliahan dan laboratorium, masing-masing program studi dan alumni, serta sesi guru.

Kemudian dari penilaian itu, pada tanggal 6 Juni 2024 STIN mendapat predikat tanpa syarat. Ini merupakan prediksi tertinggi tanpa syarat untuk seluruh prodi STIN yang terdiri dari lima prodi sarjana dan dua prodi magister.

Dengan pengakuan internasional ini semakin menegaskan komitmen Budi Gunawan, Kepala BIN, untuk menjadikan STIN sebagai lembaga pendidikan terkemuka.

STIN juga merupakan perguruan tinggi resmi pertama di Indonesia yang mendapat pengakuan internasional ACQUIN sebagai perguruan tinggi intelijen kelas dunia.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours