Netanyahu tarik pasukan mundur dari Koridor Philadelphia

Estimated read time 2 min read

Ankara dlbrw.com – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji kepada Presiden AS Joe Biden bahwa ia akan menarik pasukan Israel satu kilometer dari 14 kilometer Koridor Philadelphia, yang membentang di sepanjang perbatasan Jalur Gaza-Mesir, dan akan menempatkan sejumlah kecil pasukan militer. stasiun. tempat itu.

Janji tersebut disampaikan sebagai bagian dari diskusi yang sedang berlangsung antara Israel dan AS mengenai serangan militer di Jalur Gaza dan dampaknya yang lebih luas terhadap keamanan regional, Channel 12 Israel melaporkan.

Pernyataan itu tidak menyebutkan kapan penarikan akan dilakukan atau berapa banyak pangkalan militer yang akan tetap berada di sana.

Koridor Philadelphia, zona demiliterisasi sepanjang 14 kilometer (8,69 mil) di sepanjang perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir, tetap menjadi salah satu titik utama negosiasi antara Israel dan Hamas.

Baik pemerintah Israel maupun pemerintah AS belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai janji tersebut.

Selama beberapa bulan terakhir, AS, Qatar, dan Mesir telah berupaya mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk menjamin pertukaran tahanan, gencatan senjata, dan mengizinkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Namun, upaya mediasi ini terhambat oleh penolakan Netanyahu untuk memenuhi tuntutan gencatan senjata Hamas.

Israel melanjutkan serangannya ke Jalur Gaza setelah kelompok Palestina, Hamas, menyerang Israel pada 7 Oktober meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan diakhirinya segera.

Serangan Israel di Gaza telah mengakibatkan kematian lebih dari 40.200 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai lebih dari 93.000 orang, menurut otoritas kesehatan setempat.

Blokade yang sedang berlangsung di Gaza telah mengakibatkan kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, menyebabkan sebagian besar wilayah tersebut hancur.

Israel menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional yang memerintahkan penghentian operasi militer di kota Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina melarikan diri sebelum serangan tanggal 6 Mei di wilayah tersebut.

Sumber: Anadolu-OANA

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours