Ramalan Soal Ledakan Utang Nasional Inggris, Kapan Terjadinya?

Estimated read time 2 min read

LONDON — Utang nasional Inggris diperkirakan meningkat tiga kali lipat dalam setengah abad, atau 50 tahun ke depan. Tekanan inflasi di Inggris meningkat, menurut perkiraan resmi pemerintah.

Beban-beban ini mencakup populasi yang menua, perubahan iklim, dan ketegangan geopolitik. Hal itu terungkap dalam laporan yang diterbitkan Office for Budget Responsibility (OBR).

Dalam kondisi saat ini, utang nasional Inggris diyakini akan meningkat kecuali pendapatan pajak meningkat atau produktivitas kembali. Selain itu, keuangan publik tidak berkelanjutan dalam jangka panjang.

Kepala Sekretaris Keuangan Darren Jones mengatakan: “ODB telah mengungkap keadaan mengerikan dimana pemerintah sebelumnya meninggalkan keuangan publik kita.”

Jones menambahkan bahwa Inggris “memiliki utang tertinggi sejak tahun 1960an, pajak tertinggi sejak tahun 1940an dan utang hampir tiga kali lipat PDB”.

OBR mengatakan skenario dasar melihat utang nasional mencapai 274% PDB pada tahun 2071 karena risiko perang, penyakit, konflik dunia maya, dan ketegangan perdagangan meningkat.

Pada tahun 2071, ODB akan meningkatkan pengeluaran sebesar lebih dari £200 miliar untuk barang-barang publik seperti kesehatan, layanan sosial, pensiun, dan tunjangan terkait.

Laporan Risiko Fiskal dan Keberlanjutan menyatakan bahwa upaya pemerintah Inggris untuk meningkatkan belanja pertahanan hingga 2,5% dari PDB dapat memberikan tekanan pada keuangan publik.

“Selain itu, biaya peralihan ke energi ramah lingkungan, mengatasi peristiwa cuaca ekstrem terkait perubahan iklim, dan penurunan angka kelahiran dapat mengurangi biaya dan pendapatan,” katanya.

Pembayaran pensiun dan bantuan sosial negara akan meningkat secara signifikan. Hal ini sebagian disebabkan oleh rendahnya anggaran pendidikan dan tunjangan usia kerja.

Laporan tersebut mengatakan keuangan negara berada di bawah tekanan akibat “goncangan ekstrim” selama dua dekade terakhir. Hal ini termasuk krisis keuangan global, pandemi, dan krisis energi.

Berdasarkan rencana kebijakan mulai Maret 2024, analisis tersebut memperingatkan bahwa keuangan publik akan berada pada “jalur yang tidak berkelanjutan”.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours