Adaro berkolaborasi dengan pemerintah tangani perubahan iklim

Estimated read time 3 min read

Jakarta dlbrw.com – PT Adaro Indonesia bekerja sama dengan pemerintah membangun Kebun Bibit Liang Anggang (PPLA) di Desa Landasan Ulin, Kecamatan Lianganggang, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk mendukung upaya mengatasi perubahan iklim guna mendukung Indonesia.

“Kami sangat berharap PPLA ini dapat berkontribusi terhadap pengelolaan lahan vital di berbagai wilayah Indonesia dan membantu Indonesia dalam upaya mengatasi perubahan iklim global,” kata Priyadi, Presiden dan Direktur PT Adaro Indonesia, di Jakarta, Selasa.

Pembangunan PLA juga sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo untuk membangun fasilitas persemaian skala besar di setiap provinsi guna mendukung pemulihan ekosistem melalui rehabilitasi hutan dan lahan, termasuk reklamasi. wilayah atau wilayah sebelum penambangan.

Pembibitan bibit seluas 14 hektar (ha) dengan kapasitas 10 juta pohon ini diselesaikan oleh PT Adaro Energy Indonesia Tbk (Adaro) bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. PUPR).

Bibit PLA diharapkan dapat mendukung kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) di wilayah kendali Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Barito yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui BPDAS Barito dan dilaksanakan oleh pemerintah daerah. , termasuk gerakan Revolusi Hijau yang dicanangkan Gubernur Kalimantan Selatan.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya pada Selasa (3/9) mengunjungi lokasi PPLA dan melakukan penanaman pohon sekaligus meninjau perkembangan PPLA yang nantinya akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

“Sebagai perusahaan pemilik Kawasan Hutan Pinjam (PPKH), kami berkomitmen mendukung penuh upaya pemerintah dalam mempercepat reklamasi lahan vital di Indonesia melalui pembangunan pembibitan pohon skala besar. Kami bangga telah mendapatkan kontrak penyelesaian pembangunan Liang Nursery bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian PUPR. “Anggang berkapasitas 10 juta pohon,” kata Priyadi.

Selain membiayai sarana dan prasarana TK, Adaro juga akan mengambil peran pengawasan dalam pengoperasian TK Liang Anggang.

Indonesia menyoroti Agenda FoLU Net Sink 2030 Indonesia sebagai langkah aksi iklim yang menunjukkan ambisi iklim sekaligus menerapkan target kinerja melalui pendekatan yang lebih terstruktur dan sistematis.

Salah satu kunci pertama dan berperan penting dalam memastikan tersedianya benih berkualitas tinggi untuk kegiatan RHL yang lebih besar dan terstruktur.

Untuk itu, Pemerintah mendorong semua pihak untuk bekerja sama mempercepat pemulihan lingkungan, termasuk upaya peningkatan tutupan hutan dan lahan atau penghijauan. Hal ini erat kaitannya dengan tindakan Indonesia dalam merespons kondisi global terkait keberlanjutan, keanekaragaman hayati, dan ekonomi sirkular, serta fokus pada penyeimbangan karbon.

Upaya pihak swasta yang saat ini dilakukan antara lain pembangunan Nursery Center Liang Anggang yang dilaksanakan oleh Adaro melalui anak perusahaannya PT Adaro Indonesia berdasarkan Rencana Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha/KPBU atau Public-Private Partnership.

Taman kanak-kanak tersebut disiapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Sumber Daya Data Air BWS Kalimantan III memberikan dukungan pasokan air di wilayah tersebut.

Areal produksi seluas 6,6 hektare dan berkapasitas 10 juta pohon per tahun ini akan ditanami pohon berbiji kayu, hasil hutan bukan kayu (HHBK), jenis endemik dan estetis. Bibit tanaman multifungsi ini akan didistribusikan di wilayah-wilayah kritis di seluruh Indonesia.

Kerja sama ini juga mencakup Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan yang mengelola distribusi benih mulai dari proses perencanaan hingga distribusi dan pemantauan benih.

Dengan pengalamannya dalam rehabilitasi dan pengelolaan lahan bekas tambang, lahan kritis, dan restorasi daerah aliran sungai (DAS), Adaro berharap hasil kerja sama dengan pemerintah dalam pembangunan TK tersebut dapat membawa manfaat lingkungan dan ekonomi bagi masyarakat sekitar. . Baca juga: Adaro masuk dalam daftar perusahaan terbaik dunia 2024 versi TIME. Baca juga: Adaro akan berikan beasiswa Rp 11,26 miliar untuk 100 mahasiswa ULM pada tahun 2024.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours