Dharma: Perbanyak CCTV bukan solusi cegah aksi tawuran di Jakarta

Estimated read time 2 min read

JAKARTA dlbrw.com – Calon Gubernur DJI Jakarta Nomor Urut 2 Dharma Pongrikan mengatakan kebijakan penambahan CCTV di setiap sudut jalan di Jakarta bukan solusi untuk mencegah konflik besar.

“Ini soal etiket. Kalau mereka berperilaku baik, maka tidak akan ada lagi perkelahian,” kata Puran Dharma Pongrikan, calon gubernur Jakarta dan gubernur kedua Jakarta, pekan ini.

Hal ini, kata dia, menjadi penyelesaian konflik-konflik yang masih banyak terjadi di kalangan anak sekolah bahkan di desa.

“Selama ini fokusnya hanya pada persoalan hilir, belum ada perbaikan pada persoalan hulu,” kata Dama.

Langkah paling konkritnya, menurutnya, adalah orang tua harus membudayakan anak dengan mengambil tanggung jawab atas perilakunya.

“Semuanya harus dimulai dari rumah agar anak-anak di Jakarta bisa belajar adab. Selama ini belum berhasil, di sekolah tidak ada lagi mata pelajaran akhlak, semua hanya fokus mengasah jiwa dan raga. Tidak ada jiwa,” tuturnya. .

Setelah para pengangguran menjadi penulis, penghidupan mereka harus ditingkatkan dengan menyediakan lapangan kerja.

Anak-anak yang pulang sekolah diberikan pekerjaan yang akan mengembangkan keterampilan masa depannya.

“Jika mereka semua bekerja, tidak akan ada lagi pertempuran. Banyak pekerjaan yang harus mereka lakukan,” katanya

Ia mengaku tak suka dengan gagasan polisi mengambil tindakan penindakan atau menangkap atau menahan pelaku tawuran.

Menurutnya, anak-anak tersebut merupakan korban kebijakan non-koreksi dan selama ini terpinggirkan sehingga mereka dilibatkan dalam proses tersebut.

“Orang-orang ini punya kehidupannya sendiri dan mempertahankan hidupnya. Mereka tidak tahu bahwa yang mereka bunuh adalah ciptaan Tuhan karena mereka tidak punya sopan santun,” ujarnya.

Dia mengatakan aturan ini akan diubah dan anak-anak di Jakarta akan dididik tentang etika agar bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Bagaimana Jakarta bisa menjadi kota internasional? Mereka tidak punya sopan santun,” ujarnya.

Ia mencontohkan Kota New York yang memiliki segala fasilitas dan modernitas, namun kejahatan tetap ada.

“Kejahatan masih ada di kota yang kompleks karena kurangnya sopan santun,” ujarnya.

Sebelumnya, tiga pasangan calon KPU DKI Jakarta ditetapkan menjadi presiden dan wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada DKI Jakarta yang digelar pada Rabu, 27 November 2024.

Ketiga pesaing tersebut adalah Rizwan Kamal-Sosovino (RIDO) dari Serial 1, Dharma Pongrikoon-Koonvardhan (Dharma-Koon) dari Azad Serial 2 dan Pramono Inang-Rano Kurno (Pram-Duel) dari Serial 3.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours