WIKA Yakin Bisnis Whoosh akan Meningkat

Estimated read time 4 min read

dlbrw.com, Jakarta – PT Wijaya Karya (Wika) optimis Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh akan berkontribusi terhadap operasional perusahaan. Mahendra Vijaya, Sekretaris Perusahaan Wika, mengatakan kepercayaan Wika didasari oleh peningkatan jumlah penumpang Whoosh yang menunjukkan tren positif.

Seiring dengan berlanjutnya antusiasme masyarakat terhadap Whoosh, Majendra Wika yakin dan berharap semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaat dari kehadiran Whoosh. Hal ini juga akan memberikan dampak positif bagi perusahaan. 

“Sehingga bisnis KCJB akan terus berkembang dan mampu memberikan nilai tambah langsung kepada pemegang sahamnya,” kata Mahendra saat dihubungi dlbrw.com di Jakarta, Selasa (16/7/2024).

Mahendra mengatakan selain potensi pendapatan dari KCJB, Mahendra mengatakan Wika juga sedang menjalani restrukturisasi keuangan melalui delapan restrukturisasi pemegang saham yang disetujui pemegang saham. Mahendra mengatakan, upaya untuk menghidupkan kembali pengembang mencakup proses seperti restrukturisasi pinjaman bank, perbaikan portofolio proyek, serta perbaikan tata kelola dan manajemen risiko.

Penguatan digitalisasi dan pengolahan aset investasi yang telah selesai diyakini akan mendorong perbaikan likuiditas yang saat ini menunjukkan kemajuan lebih baik dibandingkan akhir tahun 2023, kata Mahendra.

Meski demikian, Mahendra menambahkan perseroan masih membutuhkan waktu untuk mencapai tujuannya. Lanjut Wika, Mahendra menilai dukungan banyak pihak sangat membantu perusahaan untuk menerapkan langkah tersebut secara berkelanjutan.

“Perusahaan juga mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi atas banyaknya donasi para pemangku kepentingan yang telah mendukung perusahaan selama ini,” kata Mahendra.

Wika sendiri memiliki 38% saham PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, pemegang saham mayoritas PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) sebesar 60%. Sepanjang tahun 2023, BUMN Karya merugi Rp7,12 miliar, meningkat signifikan sekitar 11,860 persen dari tahun 2022 menjadi Rp59,59 miliar. 

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi Keenam DPR, Rabu (10/7/2024), Ketua Wika Agung Budi Waskito menjelaskan dua faktor utama penyebab kerugian tersebut.

“Ada dua komponen (penyebab kerugian). Pertama, biaya bunga yang sangat tinggi. Kedua, biaya-biaya lainnya, termasuk dari tahun 2022. Kerugian dari PSBI atau alias Kereta Cepat Whoosh kita catat sangat besar,” kata Agung setiap tahunnya.

Dalam laporannya, Wika mencatat kenaikan belanja termasuk belanja lainnya naik 310,16 persen menjadi Rp5,40 miliar. Sedangkan belanja keuangan tahun lalu meningkat 133,70 persen atau Rp3,20 miliar. 

Dulu, Utusan Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Mahendra Sinulingga mengatakan infrastruktur merupakan proyek yang membutuhkan waktu untuk mengembalikan modal atau menghasilkan keuntungan. Hal ini biasa terjadi pada beberapa proyek pemerintah yang melaksanakan proyek infrastruktur pemerintah, antara lain PT Wijaya Karya (Wika) yang akan membangun kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. 

“Tidak menyumbang kerugian, investasi ada di mana-mana,” kata Arya usai peresmian vending machine dan UMKM Corner Perum Perhutani di Graha Perhutani, Jakarta.

Arya mengatakan, operasional Whoosh saat ini berjalan dengan baik dan terus meningkat. Arya melihat hal ini sebagai bukti potensi keberhasilan usaha kereta api berkecepatan tinggi. 

“Rugi sekali kalau misalnya kereta cepat milik perusahaan tidak berjalan pada saat masih dalam perjalanan,” kata Arya. 

Frekuensi perjalanan Whoosh belakangan ini terus meningkat dari 30 menjadi 40 pulang pergi, kata Arya. Frekuensi wahana Whoosh ditargetkan mencapai 60 wahana PP, kata Arya.

“(Jumlah penumpang) sekarang 21 ribu per hari. Jadi langsung (menguntungkan) bisa saja langsung dijual bertahap, tapi sekarang sudah bagus.” 

Arya mengatakan Wika punya beberapa strategi untuk memperbaiki kondisi keuangan. Salah satunya melalui penerbitan saham atau pembagian tiga ruas jalan pembayaran: Manado-Bitung, Balikpapan-Samarinda, dan Soreang-Pasir Koja.

“Yang pasti kita berencana, berharap semua bisa berjalan. Ini akan membantu arus kas.” 

Arya mengatakan, pekerjaan pemerintah seperti Vika adalah kontraktor, bukan pengelola jalan. Arya mengatakan investasi tersebut merupakan langkah perseroan untuk meningkatkan pendapatan dari hasil investasi pengembangan sebelumnya. 

“Tidak ada ruginya kalau ada penarikan. Jalur cicilan yang kita ambil selama lima tahun terakhir, rata-rata tidak ada ruginya investasi. Artinya apa yang kita investasikan selanjutnya. Mari kita hilangkan semuanya dari penjualan saham, semuanya Arya CV. 

Arya mengatakan, kerja BUMN ini terbuka bagi semua pihak yang ingin tetap berbagi jalur pembayaran. Arya mengatakan, acara tersebut tidak hanya menyasar perusahaan pelat merah tapi juga swasta. 

“Kita belum tahu (untuk INA) nanti kita lihat apakah tol yang kemarin Jasa Marga itu milik tim Salim. Ini. Kalau mereka mulai masuk, berarti mereka menganggapnya menguntungkan.” 

Muhammad Nursyamsi

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours