Sendratari Ramayana Yogyakarta, Warisan Budaya dalam Tarian

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, JAKARTA – Sendratari Ramayana merupakan pertunjukan teater Jawa non-dialog yang diangkat dari epos Ramayana terkenal dari India. Kisah Ramayana merupakan petualangan pahlawan Rama untuk menyelamatkan istrinya Cinta yang diculik oleh raja besar bernama Rahwana.

Pertunjukan pertama diadakan di Candi Prambanan pada tahun 1961 dan dirancang untuk membawa kebudayaan Indonesia ke tingkat internasional. Tampil dengan latar belakang Candi Prambanan pada malam hari membuat tari Ramayana semakin berkesan.

Selain itu, balet tetap kuat dalam budaya tradisional. Misalnya, setelah memasuki gapura, pengunjung langsung disambut dengan nyanyian gamelan Jawa atau biasa disebut gerong. Selain alat musik, alat musik di Balaramaya juga meliputi gendang, gong, bongong dan alat musik.

Tidak hanya muatan budaya tradisional, peralatan modern juga banyak tersedia untuk menunjang pementasan sendratari Ramayana. Fasilitas tersebut antara lain proyektor, narasi pendek cerita Ramayana, pertunjukan cahaya yang mempermainkan suasana adegan dan mewakili emosi para tokoh, dll.

Mahasiswa program studi Politeknik Pariwisata, Konvensi dan Manajemen Event NHI Bandung termasuk di antara pengunjung yang menyaksikan langsung pertunjukan tari Ramayana. Auliya Rahma, salah satu siswa, mengatakan meski diguyur hujan, penampilan Sendratari Ramayana cukup bagus dan penonton tetap bisa menikmati pertunjukannya.

Dikatakannya, tari Ramayana sangat menakjubkan bukan hanya karena ceritanya yang unik, namun karena kefasihan tariannya, musik yang dibawakan serta pemandangan indah Candi Prambanan.

Walaupun mungkin terdapat tantangan seperti cuaca, namun pengalaman budaya yang dihadirkan tak terlupakan bagi penonton. Dengan peningkatan manajemen acara di masa depan, pameran ini akan memberikan pengalaman yang lebih nyaman dan menarik.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours