Pupuk Indonesia Punya Gudang Curah Urea Baru, Ini Keunggulannya

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, JAKARTA – Grup Pupuk Indonesia (PI) telah membuka fasilitas penyimpanan urea berkapasitas 20.000 ton yang berlokasi di kawasan PT Petrokimia Gresik. Rahmad Pribadi, CEO Pupuk Indonesia, mengatakan hal ini menjadi bukti Pupuk Indonesia Group menyiapkan infrastruktur untuk mengoptimalkan rantai pasok pupuk guna mendukung ketahanan pangan nasional.

Pembangunan fasilitas penyimpanan urea ini merupakan langkah strategis dan progresif dalam upaya peningkatan kapasitas penyimpanan produk dan efisiensi biaya operasional melalui anak perusahaan Pupuk Indonesia, Petromia Gresik, kata Rahmad dalam keterangannya di Jakarta, Jumat. 12). /2024).

Rahmad mengatakan gudang merupakan bagian yang sangat penting dalam manajemen rantai pasok perusahaan. Rahmad mengatakan, gudang tersebut nantinya akan membantu Pupuk Indonesia Group dalam mendukung ketahanan pangan nasional serta pengembangan Petrokimia Gresik ke depan.

Rahmad menjelaskan, kehadiran fasilitas penyimpanan urea curah ini menambah kapasitas penyimpanan Pupuk Indonesia saat ini sebesar 2,84 juta ton dan memperkuat kapasitas fasilitas rantai pasok Pupuk Indonesia Group yang tercatat memiliki 129 jalur laut dan 1.160 jalur darat. , jalur distribusi, 3 jalur kereta api. Rahmad menilai open warehouse ini merupakan langkah strategis Petrokimia Gresik yang bertekad menjadi pemain global dominan di bidang solusi agrokimia terintegrasi untuk industri dan pertanian.

“Kami berharap penyimpanan urea terbuka ini dapat memberikan kontribusi terbaik bagi industri kimia dan pupuk tidak hanya secara nasional tetapi juga global,” kata Rahmad. 

Lebih lanjut Rahmad mengapresiasi langkah strategis Petrokimia Gresik dalam mendukung ketahanan pangan nasional, salah satunya dengan penyiapan pabrik Fonska V dan pabrik soda ash.

Sebagai pemegang hak paten proses NPK, Petromia Gresik mampu menghemat lebih dari Rp50 miliar pada proyek pengembangan Phonska V dengan skema pengelolaan sendiri dengan total biaya proyek Rp507 miliar.

“Pabrik soda ash merupakan pabrik penghasil soda ash yang merupakan sumber bahan baku berbagai produk yang kita jumpai sehari-hari, seperti sabun, deterjen, kertas, tekstil, keramik, kaca, dan turunannya. aktif,” lanjut Rahmad. 

Rahmad mengatakan, kebutuhan minuman berkarbonasi di Indonesia cukup tinggi, namun pasokannya masih 100 persen diimpor. Selain Pupuk Petrokimia Gresik, Indonesia akan membangun pabrik soda ash di Pupuk Kaltim.

“Selamat kepada keluarga besar Petrokimia Gresik yang telah melaksanakan proyek ini dengan baik. Di Pupuk Group Indonesia, kami memberikan contoh bagaimana kami dapat mengelola gudang dengan cara yang rendah karbon dengan menggunakan charger di masa depan dengan elektrifikasi dan kerugian yang rendah,” kata Rahmad. 

 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours