Distan Mataram batasi pemasukan daging beku

Estimated read time 2 min read

Mataram dlbrw.com – Dinas Pertanian Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, melarang pengiriman daging beku untuk mengawetkan hewan ternak di wilayah tersebut.

Senin, HM Saleh, Direktur Dinas Pertanian Mataram (Distan) di Mataram. Ia mengatakan, hal ini sejalan dengan pedoman Dinas Peternakan dan Kesehatan NTB tentang pembatasan daging beku. Baik daging sapi maupun ayam

“Keputusan kami melihat perbaikan industri peternakan di NTB agar daging yang diimpor pedagang tidak semuanya terpakai,” ujarnya.

Misalnya, lanjut Saleh, pedagang daging beku tersebut meminta saran untuk pengiriman daging beku sebanyak 50 ton, namun rata-rata per perusahaan adalah 20 ton.

“Dari permintaan pengusaha Maksimal yang kita sepakati 50-60 persen, tapi kita tetap fokus pada pendapatan Sumbawa,” ujarnya.

Dia memastikan saat ini kebutuhan daging di Mataram akan meningkat. Karena bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW, maka harganya pun naik menjadi 130.000 rupiah per kilogram dari harga biasanya 125 rupiah untuk seribu kilogram daging sapi. Sedangkan ayam segar masih stabil di harga Rp 35.000 per kilogram.

Sedangkan tradisi di Mataram dan Lombok adalah merayakan Maulid Nabi secara besar-besaran dengan doa, zikir dan diakhiri dengan makan. Jika disantap bersama, daging sapi dan ayam menjadi makanan pokok.

Namun tahun ini kami harus menghentikan pengiriman daging beku untuk melestarikan ekosistem hewan di kawasan tersebut, ujarnya.

Namun Saleh tetap tinggal. Namun ekosistem satwa di Mataram tidaklah besar. Namun pemerintah daerah tetap perlu memperhatikan situasi secara keseluruhan.

Padahal pasar beku sudah mempunyai segmen usaha tersendiri yakni memenuhi kebutuhan restoran, hotel, usaha katering dan lain sebagainya.

“Tapi kalau kita memberi saran terlalu banyak, mereka bisa saja membuangnya ke pasar. Itu yang kita butuhkan karena pasarnya selalu untuk ternak lokal,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours