Perpeksi: Sosialisasi dan edukasi masif perlu dorong penggunaan QRIS

Estimated read time 2 min read

JAKARTA dlbrw.com – Ketua Umum Persatuan Pengusaha Pangan Indonesia (Perpexi) Wahid menilai sosialisasi dan edukasi perlu dilakukan lebih masif untuk menggalakkan penggunaan kode respon cepat Standar Indonesia atau QRIS di kalangan pengusaha pangan.

Menurut Wahid di Jakarta, Sabtu, penggunaan QRIS memudahkan pengusaha makanan dalam menghadapi pelanggan, sehingga penggunaannya diperkirakan akan meningkat.

“Dengan QRIS, pembeli tidak perlu lagi mencari uang kembalian karena nilai nominalnya sesuai dengan yang dikeluarkan,” ujarnya.

Wahid mengatakan, saat ini banyak pengusaha makanan yang belum memahami kegunaan QRIS.

“Sebenarnya para pemilik usaha kecil, UMKM perlu edukasi lebih lanjut karena banyak masyarakat yang belum paham cara menggunakan QRIS,” kata Wahid.

Wahid mengatakan, pengguna QRIS belum mencapai 10 persen di antara anggota Perpexy. Mereka menilai perlunya edukasi dan keterbukaan yang lebih masif kepada para pelaku industri pangan, khususnya mengenai metode penggunaan QRIS.

“Kalau sifat dan niatnya baik, Perpexy siap membantu. Memudahkan transaksi pembayaran. Mengurangi kontak atau perantara pembayaran tunai,” kata Wahid.

Indra, seorang praktisi teknologi digital dan presiden direktur PT Trans Digital Semerlang (TDC), mendorong penggunaan transaksi digital di kalangan pedagang, namun perlu dampak yang lebih luas di lapisan masyarakat bawah.

Indra mengatakan, edukasi dan sosialisasi mengenai segala bentuk transaksi digital, termasuk penggunaan QRIS, harus menjadi prioritas semua pihak.

“Beberapa waktu lalu Bank Indonesia menyampaikan bahwa sosialisasi dan edukasi tentang QRIS merupakan tanggung jawab bersama dalam hal literasi dan pencegahan penyalahgunaan,” kata Indra.

Bank Indonesia tidak bisa berjalan sendiri dalam menggalakkan transaksi digital di seluruh tanah air, kata Indra.

Seluruh pemangku kepentingan dan perusahaan yang bergerak di bidang transaksi digital perlu mengambil tujuan besar yang sama dan harus dibarengi dengan kreativitas dan inovasi.

Ia mengatakan, pihaknya juga memberikan edukasi penggunaan QRIS pada sosialisasi produk aplikasi kas digital Posku Lite milik perseroan yang menyediakan fungsi transaksi pembayaran dengan QRIS.

Selain pendidikan, Indra mengatakan pihaknya juga memberikan insentif bantuan literasi keuangan, seminar dan workshop pemasaran digital secara berkala, serta insentif lainnya untuk menjadi mitra.

Menurut Indra, edukasi dan bantuan keuangan penting bagi UMKM, khususnya dalam penyusunan laporan keuangan yang berkualitas. Laporan keuangan adalah alat utama untuk memantau kinerja keuangan dan arus kas trader.

“Laporan keuangan merupakan alat bagi pemilik usaha untuk mengambil keputusan dan strategi bisnis yang tepat, termasuk menarik investor. Dari segi hukum juga untuk melaporkan pajak dan pembayaran sehingga mematuhi aturan yang ada,” kata Indra.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours