Mahasiswa Delegasi UNM, Pelajari Mitigasi Bencana Lewat Program Student Mobility

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, JAKARTA – Mahasiswa Program Riset Ilmu Data Universitas Nusa Mandiri (UNM) Kanaya Salsabila Setiawan diberi kesempatan berharga untuk meneliti pengurangan bencana melalui Program Mobilitas Mahasiswa. Dalam program ini, Kanaya mengunjungi Masyarakat Lebak Selatan (GMLS) di Kecamatan Panggarangan, Negeri Lebak.

GMLS dikenal sebagai komunitas yang aktif dalam membangun ketahanan dan kesiapsiagaan terhadap bencana gempa bumi dan tsunami serta telah mendapat pengakuan internasional sebagai ‘Desa Siap Tsunami UNESCO/IOC’.

Arif Hidiat, Wakil Ketua Bidang Non Akademik 2 Universitas Nusa Mandiri, mengatakan tujuan utama kunjungan ke GMLS adalah untuk memahami pentingnya pengurangan bencana di wilayah Lebak Selatan. “Pentingnya kerja sama berbagai pihak dalam penanggulangan bencana. Hal ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya Tujuan 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan) dan Tujuan 13 (Memerangi Perubahan Iklim),” jelas Arif. pada Sabtu (27/7/2024).

Menurut Arif, dalam kunjungan tersebut Kenaya mendapatkan wawasan mengenai teknologi terkini yang disampaikan oleh GMLS sebagai delegasi dari Universitas Nusa Mandiri. Beberapa teknologi yang digunakan antara lain sistem koneksi rendah untuk mengirimkan sinyal marabahaya melalui sirene, link satelit BMKG untuk pemantauan yang lebih akurat, dashboard real-time yang menampilkan data lokal, dan pembangkit listrik tenaga surya sebagai sumber listrik cadangan, ujarnya. katanya

Arif mencontohkan, penggunaan teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi penyediaan informasi bencana, tetapi juga meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap bencana alam.

Dalam hal ini, Kanaya mempunyai kesan yang sangat positif terhadap program tersebut. Ia terinspirasi dari dedikasi dan kerja keras komunitas GMLS dalam mempersiapkan masyarakat menghadapi bencana.

“Saya sangat terkesan dengan bagaimana teknologi dapat berperan besar dalam mengurangi kecelakaan dan meningkatkan keselamatan masyarakat,” kata Kanaya.

Kanaya mengatakan pengalaman ini memberinya wawasan baru tentang bagaimana data ilmiah dapat digunakan untuk mendukung upaya pengurangan bencana. Selain itu, Kanaya memahami bahwa keberhasilan mitigasi bencana tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga kerja sama antara komunitas lokal, pemerintah, dan lembaga internasional.

“Kolaborasi antar disiplin ilmu dan pemangku kepentingan sangat penting dalam menciptakan solusi yang efektif dan berkelanjutan. Program mobilitas mahasiswa ini tidak hanya memperkaya pengetahuan akademis tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan bencana dan pembangunan berkelanjutan,” jelasnya.

Melalui pengalaman ini, Kenaya berharap dapat menggunakan pengetahuan yang diperolehnya untuk mendukung upaya pengurangan bencana di Indonesia, serta berkontribusi terhadap pembangunan yang lebih aman dan berkelanjutan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours