Kanker Usus Besar Intai Anak Muda, Kebiasaan Kayak Gini Bisa Jadi Penyebabnya

Estimated read time 3 min read

dlbrw.com, JAKARTA – Penyakit kanker yang dulunya banyak menyerang kalangan lanjut usia, kini mulai menyerang kaum muda. Kasus terbaru dan jelas adalah seorang wanita berusia 24 tahun asal Amerika Serikat, Carly Barrett, didiagnosis menderita kanker stadium empat.

Menanggapi hal tersebut, dr. Ilmu Penyakit Dalam. Kasim Rasjidi menjelaskan gaya hidup menjadi salah satu faktor utama yang meningkatkan risiko kanker pada usia muda, termasuk kanker payudara. Menurutnya, mengonsumsi makanan cepat saji serta buah-buahan dan sayur-sayuran yang mengandung pestisida berdampak buruk bagi kesehatan generasi muda.

“Mengapa kanker usus besar sekarang didiagnosis pada usia yang lebih muda, pola yang sama terlihat pada penyakit lain seperti penyakit jantung, diabetes, dll. Generasi yang lahir sebelum tahun 1960 hanya mengetahui makanan cepat saji ketika mereka masih pelajar atau sedikit lebih awal.” Saat itu belum ada pestisida, sereal, dan jarang tersedia buah dan sayur,” kata Dr Kasim saat dihubungi dlbrw.com, Senin (7/10/2024).

Dr Qasim mengatakan, risiko kanker terbagi menjadi dua, yaitu dapat dicegah dan tidak dapat diubah seiring bertambahnya usia. Mengenai usia, hal ini tidak bisa diubah, namun ada risiko yang bisa diatasi.

Way of life atau cara hidup merupakan suatu hal yang harus dilalui dalam kehidupan sehari-hari. Usahakan untuk menghindari daging olahan, makanan rendah serat, alkohol, dan tembakau yang kini banyak ditemui di kalangan anak muda. Kurangnya latihan fisik dan diabetes juga meningkatkan risiko kanker pada orang dewasa muda.

Mengenai peristiwa sejarah yang menurut sebagian pihak menjadi penyebabnya, menurut saya ini adalah perubahan yang tidak perlu karena itu adalah perubahan sikap dan keyakinan yang bisa diubah dengan pengetahuan dan dukungan pelayanan yang komprehensif, ujarnya. Dr.Kasim.

Penyebab lain yang jarang dibicarakan adalah xenoestrogen. Direktur Kesehatan Indonesia Harmoni menjelaskan, xenoestrogen adalah zat buatan yang cara kerjanya sama seperti estrogen sehingga membuat hormon tubuh menjadi buruk, namun banyak juga yang baik. Buah-buahan dan sayuran, plastik, bahan kimia dalam kosmetik seperti 4MBC dalam tabir surya, perawatan tubuh, serta estrogen digunakan dalam berbagai cara dengan efeknya.

Faktanya, xenoestrogen ini berdampak besar pada kesehatan kita secara keseluruhan, terutama karena zat ini ditemukan di banyak produk terkenal seperti pohon buah-buahan, sayuran, dan kosmetik yang diberi pestisida, kata Dr. Kasim.

Mengenai gejalanya, Dr. Qasim menjelaskan berbagai gejala yang mengarah pada kanker. Ini termasuk diare atau sembelit yang penyebabnya tidak diketahui, serta sakit perut dengan tingkat yang berbeda-beda.

“Selanjutnya, jika terjadi pendarahan, aliran darah tidak mencukupi, sel kanker memakan makanan dan menurunkan berat badan, sehingga menyebabkan penambahan berat badan,” ujarnya.

Untuk itu, dia mengimbau generasi muda di Indonesia tidak menganggap remeh risiko penyakit kanker. Apalagi jika mengacu pada data di Indonesia, kanker di wilayah ini merupakan penyakit terberat keempat setelah kanker paru-paru, setelah kanker payudara, kanker serviks, dan kanker paru-paru.

Dr Kasim mengatakan dengan memahami dasar-dasar penyakit kanker berdampak besar pada gaya hidup, pengobatan dan pencegahan sangat erat kaitannya dengan menjaga gaya hidup keluarga. “Pembangunan kesehatan dan ilmu pengetahuan suatu negara memerlukan waktu dan cara yang hebat, yang didedikasikan untuk negara. Pembangunan banyak pusat kesehatan itu tidak penting, tapi hanya sementara dan tidak penting,” ujarnya.

 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours