PLTS Ground Mounted Beroperasi, Pasokan Listrik Hijau RI Bertambah

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terbesar 100 MWp di Indonesia resmi beroperasi. Proyek ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk memenuhi target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% pada tahun 2025.

Proyek ini dikembangkan oleh PT Aruna Hijau Power (PT AHP) yang didirikan sebagai perusahaan patungan antara PT Aruna Cahaya Pratama (Aruna PV) dan anak perusahaan PT PLN (Persero), PT PLN Batam.

Baca juga: Gandeng Arab Saudi, IP PLN Bangun PLTS Terapung Saguling

PT Aruna Hijau Power (“PT AHP”) meresmikan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terbesar 100 Mwp di Indonesia. PT AHP didirikan atas kerja sama antara PT Aruna Cahaya Pratama (Aruna PV) dan PT PLN Batam, anak perusahaan PT PLN Persero.

Peluncuran dilakukan pada Rabu (28/8/2024), Kawasan Industri Bukit Indah (KBI) Sektor MN Purwakarta, Jawa Barat.

Pembangunan PLTS berbasis darat berkapasitas 100 MWp merupakan langkah strategis untuk mendorong meluasnya penggunaan energi bersih, mengurangi emisi karbon, dan meningkatkan ketahanan energi nasional.

Dengan kapasitas sebesar ini, PLTS Ground Mounted 100 Mwp di Kawasan Industri KBI tidak hanya akan memenuhi kebutuhan energi kawasan industri dan sekitarnya, namun juga akan menjadi percontohan keberlanjutan proyek EBT di seluruh tanah air.

Direktur Utama PT AHP Adi Dharmanto mengatakan, sebagai pihak mereka bangga mengatakan kini PLTS 100 MWp sudah beroperasi secara komersial dan mulai berkontribusi serius dalam mendukung sistem ketenagalistrikan di kawasan industri KBI.

“Ini merupakan wujud nyata komitmen kami dalam menyediakan energi bersih dan berkelanjutan di masa depan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jakarta, Rabu (4/9/2024).

Direktur Eksekutif Salim Group Axton Salim dalam sambutannya mengatakan bahwa proyek ini menunjukkan perkembangan teknologi, inovasi dan semangat kerjasama yang kuat antara berbagai sektor, pemerintah, swasta, lembaga penelitian dan masyarakat.

Semua orang bersatu untuk mewujudkan visi bersama tentang energi bersih dan lingkungan yang lebih baik. Ia menekankan untuk menjaga dan meningkatkan kerja sama yang sudah terjalin khususnya dengan PLN dan Aruna.

“Kita harus terus berinovasi dan berbagi pengetahuan untuk menciptakan solusi yang lebih baik dan efektif. Jika kita bekerja sama, kita dapat mengatasi tantangan besar yang kita hadapi dan memastikan bahwa langkah yang kita ambil efektif membawa manfaat besar bagi masyarakat dan lingkungan. “ucap Axton.

Pembangunan PLTS Darat 100 MWp merupakan inisiatif besar dalam lingkup kerja sama Salim Group antara PT Besland Pertiwi, Aruna PV dan PT TJS. PT Besland Pertiwi yang merupakan pemilik kawasan industri KBI menawarkan 5 lokasi dengan luas lahan lebih dari 80 hektar.

Baca Juga: Pasang 118 PLTS Mikro, PLN Listrikkan Warga Tiga Pulau Pangkep

Di sisi lain, PT AHP merupakan pengembang PLTS di bawah induk perusahaan Aruna PV. Di sisi lain, PT TJS selaku pengelola kawasan melihat perlunya energi bersih (listrik) para tenant, khususnya perusahaan internasional yang perlu menggunakan EBT dalam menjalankan aktivitas perusahaan.

Oleh karena itu, PT TJS membeli keluaran listrik PLTS tersebut. Diharapkan kerja sama ini dapat meningkatkan minat calon penyewa PT TJS khususnya perusahaan internasional terhadap integrasi energi bersih.

“Pengoperasian PLTS 100 MWp merupakan langkah konkrit mendukung gerakan menuju net zero emisi pada tahun 2060. Ini bukan sekedar perkataan, namun tindakan nyata yang menunjukkan komitmen kami untuk berkontribusi terhadap masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” pungkas Adi Dharmanto. . .

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours