Fitur pencegahan “sextortion” pada remaja ditambahkan ke Instagram

Estimated read time 2 min read

JAKARTA dlbrw.com – Metta terus berupaya meningkatkan keamanan bagi pengguna baru platformnya dengan menambahkan fitur pencegah pelecehan seksual atau yang disebut sexting di Instagram.

Seperti dikutip Engadget pada Kamis (17/10), Meta mengatakan pembaruan tersebut akan mempersulit akun untuk melakukan penipuan yang menyasar remaja di Instagram.

Dalam hal ini, Instagram akan mulai mengirimkan permintaan mengikuti dari akun tersebut ke folder spam pengguna atau memblokir akun tersebut sepenuhnya.

Aplikasi ini juga akan mulai memeriksa peringatan untuk remaja ketika mereka menerima pesan dari akun yang mencurigakan, memperingatkan mereka bahwa pesan tersebut tampaknya berasal dari negara lain.

Selain itu, Instagram akan mendeteksi akun yang berpotensi palsu dengan melihat jumlah pengikut dan menandai atau menyimpan akun yang relevan.

Perusahaan akan mencegah mereka melihat daftar pengikut remaja dan akun yang ditandai di foto.

Perusahaan tidak mengatakan secara spesifik bagaimana mereka menentukan akun mana yang dianggap “berpotensi penipuan”.

Seorang juru bicara perusahaan mengatakan mereka menggunakan sinyal seperti usia pemegang akun dan apakah akun tersebut memiliki pengikut yang mirip dengan generasi muda yang ingin mereka ajak berinteraksi.

Untuk meningkatkan keamanan pengguna muda platformnya, Metta juga melakukan perubahan untuk mencegah penyebaran gambar mesra di media sosial.

Instagram tidak lagi mengizinkan pengguna mengambil tangkapan layar atau merekam foto yang dibagikan melalui DM melalui fitur pesan instan aplikasi dan tidak lagi mengizinkan foto tersebut dibuka di Instagram versi web.

Selain itu, awal tahun ini aplikasi tersebut menguji alat yang dapat secara otomatis memburamkan gambar ketika ketelanjangan terdeteksi dalam gambar yang dibagikan melalui DM, dan menangani gambar tersebut ketika ditemukan

Perubahan tersebut terjadi setelah serentetan penipuan yang memaksa generasi muda mengirimkan foto-foto intim yang kemudian digunakan untuk mengintimidasi dan mempermalukan mereka.

Kejahatan ini sering dilakukan melalui Instagram. Penjahat dapat berupa individu atau kelompok, terkadang diorganisir dalam meta-platform.

Meta mengatakan pihaknya telah menghapus 800 grup Facebook dan 820 akun yang terkait dengan grup Yahoo Boys, yang “berusaha mengorganisir, merekrut dan melatih remaja pelanggar seks.”

Perusahaan melakukan pembaruan ini setelah meningkatnya tekanan untuk meningkatkan fitur keamanan bagi pengguna barunya.

Meta telah menghadapi tuntutan hukum dari lebih dari 30 negara bagian atas kejahatan seks yang menggunakan sistemnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours