Sri Mulyani: Fiskal perlu dikelola secara hati-hati

Estimated read time 2 min read

Jakarta dlbrw.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan, sebagai Bendahara Negara perlu mengelola permasalahan keuangan dengan baik.

Komentarnya itu menanggapi komentar yang kerap menyebutnya sebagai orang yang alokasi anggarannya bandel.

“Jika ada ruang dalam anggaran, kami selalu mendukung proyek yang stabil dan dapat dilaksanakan. Ini bagian dari kewaspadaan saya sebagai bendahara negara,” kata Sri Mulyani pada konferensi investor BNI 2024 di Jakarta. pada hari Selasa

Ia menekankan, pilihan dan kualitas merupakan isu penting dalam pengelolaan keuangan. Di bidang keuangan negara, kedua pasal ini menjadi bukti bahwa dana masyarakat dikelola dengan baik.

Misalnya saja saat pandemi COVID-19. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berperan penting dalam ekspansi keuangan sambil bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) guna menjaga stabilitas perekonomian.

Dalam keadaan seperti ini, jika bendahara negara tidak mengelola keuangannya dengan baik, hal ini cenderung menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Dikatakannya, “Kami dan BI berbicara secara hati-hati, konstruktif dan transparan dengan pelaku pasar, masyarakat dan politisi. Dengan cara ini kita bisa menyiapkan proses khusus. Tapi tetap hati-hati dan tetap percaya”.

Indonesia juga merupakan salah satu dari sedikit negara yang berhasil mencapai konsolidasi keuangan pascapandemi hanya dalam waktu dua tahun. Ini merupakan pencapaian yang jarang terjadi di negara lain.

Di sisi lain, Indonesia juga dapat terus mengintegrasikan perekonomian dengan mendorong investasi berkelanjutan. Konfirmasikan situasi keuangan dan tetapkan neraca pembayaran. Neraca perdagangan dan transaksi berjalan menjadi penopang utama perekonomian Indonesia.

“Jadi jangan sampai saya menulis ‘tidak’ karena kalau saya selalu berkata tidak, Kemajuan yang ada saat ini tidak akan terjadi. Bahkan, pembangunan akan terus berlanjut,” ujarnya.

Pada hari itu, Sri Mulyani juga menyampaikan bahwa Indonesia mampu menjaga perekonomiannya dari berbagai krisis dalam 10 tahun terakhir.

Menurutnya, perekonomian Indonesia terus tumbuh. Sebab, pemerintah menghargai proyek pembangunan. Terutama infrastruktur dan sumber daya manusia.

Anggaran infrastruktur meningkat secara signifikan selama satu dekade terakhir, dari Rp 157,4 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp 423,4 triliun pada tahun ini.

Sedangkan modal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) lebih mengutamakan program pendidikan. Perlindungan sosial (Perlinsos) dan kesehatan

“Itulah pondasi yang dibangun dalam 10 tahun, pondasi yang dibangun tidak membuat APBN sakit atau roboh,” kata Sri Mulyani. Baca selengkapnya: Menkeu: Rotary bisa selamatkan perekonomian dari kekacauan Baca selengkapnya: Menkeu jelaskan pentingnya penerapan nilai-nilai Islam dalam keuangan publik Baca selengkapnya: Srimulyani ingatkan pemerintah daerah untuk tidak mengelola data mata uang

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours