BPOLBF kukuhkan Gugus Tugas Pengelolaan Kawasan Pariwisata Parapuar

Estimated read time 2 min read

Labuan Bajo dlbrw.com – Badan Pelaksana Labuan Bajo Flores (BPOLBF) meresmikan gugus tugas penguatan pengelolaan Kawasan Pariwisata Terpadu Parapuar di Labuan Bajo, Kawasan Mangarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT). “Satgas ini dibentuk berdasarkan perintah Plt Dirjen BPOLBF Nomor: SK/49/UM.04.02/SK-GTK-PKPP/BPO.3/2024,” kata Plt Dirjen BPOLBF Frans Teguh dalam keterangannya. Pernyataan diterima di Labuan Baguio, Minggu.

Frans Tegu menambahkan, pokja ini dibentuk untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pengelolaan sektor pariwisata Parapoir secara berkualitas, berkelanjutan, dan kompetitif.

Satgas ini, lanjutnya, akan bertanggung jawab dalam penyusunan kebijakan, strategi, dan langkah konkrit pengembangan Parapuar sebagai destinasi baru di Labuan Bajo Flores.

Fokus utama gugus tugas ini adalah pengembangan infrastruktur pariwisata, pelatihan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, pengembangan masyarakat, kerja sama dan investasi, promosi pariwisata lokal dan internasional, serta konservasi budaya dan alam sebagai daya tarik wisata.

Dijelaskannya, pembentukan gugus tugas tersebut diharapkan menjadi tugas strategis dan teknis untuk merancang, mengembangkan, dan mengimplementasikan Parpuar sebagai destinasi hijau yang berwawasan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan (Sustainable Quality Tourism).

“Pembentukan Satgas pengembangan Parapuar sebagai destinasi wisata baru diharapkan menjadi langkah strategis awal menuju pengembangan destinasi yang lebih maju dan berkelanjutan dengan konsep transformasi Ethno, Eco, Education, Culture and Nature (3ECNC). , “katanya. dikatakan.

Konsep pembangunan 3ECNC diharapkan dapat menjadi pendekatan yang tepat dalam pengembangan kawasan Parapur dari segi daya tarik, amenitas dan aksesibilitas, tata kelola, komunitas dan citra.

Selain itu, SK Satgas Pengelolaan Kawasan Pariwisata Parapuar menetapkan 12 satgas yaitu: Satgas Perencanaan dan Strategi Pengembangan, Prasarana, Operasional dan Manajemen Umum serta Satgas Manajemen Pelayanan.

Selain itu, gugus tugas tersebut menangani bidang kerjasama, kemitraan dan investasi, produk, produk inovatif, promosi dan event, etnis, seni dan budaya, pengelolaan hutan, pengembangan lingkungan dan keanekaragaman hayati, pendidikan, interpretasi dan pemberdayaan masyarakat.

Satgas selanjutnya adalah Satgas Keselamatan dan Pengurangan Risiko, Advokasi Hukum dan Sumber Daya Manusia, Keuangan, serta Komunikasi dan Kemasyarakatan.

Frans Tegu menambahkan, BPOLBF berkomitmen menciptakan destinasi pariwisata yang tidak hanya menarik secara ekonomi tetapi juga ramah lingkungan serta mengedepankan kelestarian alam dan budaya sebagai komitmen terhadap nilai-nilai berkelanjutan.

“Kami berupaya menciptakan destinasi wisata yang tidak hanya menarik dari segi ekonomi, tetapi juga ramah lingkungan dan mengedepankan nilai konservasi dan pelestarian alam dan budaya,” ujarnya. Baca Juga: Target Investasi BPOLBF di Parapuar Labuan Bajo Capai Rp 1 Triliun Baca Juga: Menperecraf Kaji Komitmen Investasi Eiger Adventure di Parapuar Baca Juga: Kemenparekraf Jadi Daya Tarik Wisata di NTT Parapuar siapkan taman

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours