Realisasi Investasi Era Jokowi Tembus Rp 9.117 Triliun

Estimated read time 3 min read

dlbrw.com, JAKARTA — Tingkat investasi yang dilakukan selama 10 tahun pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) membuahkan hasil yang menggembirakan. Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rozan Roeslani mengatakan, investasi di era Jokowi selalu positif sejak 2014 hingga 2024.  

Tahun 2014-2019 jumlah investasinya sebesar 3.294,3 miliar dolar, dan tahun 2020-2024 sebesar 5.823,1 miliar dolar. Total investasi yang dilakukan dalam 10 tahun sebesar 9.117,4 miliar dolar. Selasa 15/10/2024, Kementerian Investasi di Jakarta / Capaian investasi pada masa Presiden Jokowi di BKPM.

Rozan mengatakan, sejak tahun 2014 pelaksanaan investasi selalu berada di atas tujuan awal atau rencana strategis (renstra). Rozan mencontohkan investasi tahun 2023 sebesar 1.418,9 miliar dolar atau lebih dibandingkan rencana strategis sebesar 1.099,8 miliar dolar. 

“Yang menarik, dalam kurun waktu 10 tahun, investasi yang sebelumnya lebih terkonsentrasi di Pulau Jawa, kemudian pada tahun 2020 dan seterusnya, perubahan di luar Pulau Jawa akan meningkat lebih pesat,” kata Rozan.  

Selain itu, peningkatan investasi berdampak signifikan terhadap pertumbuhan lapangan kerja, kata Rosen. Selama 10 tahun terakhir, investasi telah menciptakan 13,8 juta lapangan kerja, kata Rosan. 

“Tahun 2023 penyerapan tenaga kerja mencapai 1,823 juta pekerja, dan Januari-September 2024 mencapai 1,875 juta pekerja,” lanjut Rozan. 

Menurut Rosan, tren positif ini akan berlanjut pada kuartal III 2024, realisasi investasi mencapai 431,48 miliar dolar, meningkat 15,24 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dan penyerapan tenaga kerja mencapai 650.000 orang. 

Menurut Rosan, lima subsektor yang investasi pada triwulan III 2024 adalah pengangkutan, pergudangan, dan telekomunikasi sebesar 58,04 triliun dolar atau 13,45 persen, serta industri pengolahan logam dasar, barang dan peralatan logam yang tidak berkaitan dengan mesin, sebesar 55,87 miliar dolar atau 13,45 persen. 12,95 persen. ; produksi sebesar 44,64 miliar dolar atau 10,34 persen; industri kimia dan farmasi 31,61 miliar dollar Amerika atau 7,33 persen; Industri makanan bernilai $31,30 miliar atau 7,26 persen.  

“Peningkatan investasi ini berkat eksekusi program hilir yang baik,” lanjut Rozan. 

Rozan menjelaskan realisasi investasi Januari-September 2024 mencapai 1.261,43 triliun dolar AS atau 76,45 persen dari target presiden yang sebesar Rp 1.650 triliun. Rosan mengatakan, total implementasi hilirisasi selama Januari-September 2024 mencapai Rp272,91 triliun atau 21,6 persen. 

Menurut Rosan, hilirisasi berperan sangat penting dalam meningkatkan investasi. Dengan bergerak ke bawah, masuknya investasi dapat menciptakan nilai tambah dan merangsang penciptaan lapangan kerja.

“Nilai implementasi investasi hilir melebihi 20 persen, artinya kebijakan Presiden Jokowi sudah sangat jelas membuahkan hasil. Oleh karena itu, kami akan melanjutkan kebijakan hilirisasi di sektor lain agar lebih menciptakan nilai tambah,” lanjut Rozan.  

Rosan mengatakan peningkatan pelaksanaan investasi juga menunjukkan bahwa Indonesia telah mampu menciptakan lingkungan investasi yang kondusif. Hal ini sangat penting untuk menarik lebih banyak investor ke Indonesia. 

“Data menunjukkan tren investasi terus tumbuh, karena kita mampu membangun kepercayaan investor dalam dan luar negeri, sehingga lingkungan investasi kita ke depan semakin membaik,” kata Rozan. 

 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours