Menlu RI serukan urgensi penguatan multilateralisme di KTT ASEAN-AS

Estimated read time 2 min read

Jakarta dlbrw.com: Menteri Luar Negeri RI Ritno Marsudi menekankan kebutuhan mendesak untuk memperkuat multilateralisme guna menjamin perdamaian dan stabilitas dunia pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-AS ke-12 di Vientiane, Laos.

Dalam pidatonya, Menlu Ritno merujuk pada serangan yang dilakukan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) terhadap pasukan penjaga perdamaian UNIFIL di Lebanon Selatan pada 10 Oktober 2024, dan serangan yang disengaja terhadap pasukan penjaga perdamaian tersebut dikutuk oleh masyarakat internasional Ini merupakan pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan dan PBB. Resolusi Dewan Keamanan 1701.

“Kita tidak bisa tinggal diam ketika simbol perdamaian internasional, helm biru, mendapat serangan langsung,” kata Ritno.

Menteri Luar Negeri Indonesia menyampaikan harapannya kepada Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Anthony Blanken bahwa negara-negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB akan bekerja untuk memastikan bahwa UNIFIL dapat melanjutkan tanggung jawab vitalnya di kawasan. Libanon.

Ia mengatakan, “Pelanggaran hukum internasional yang terus-menerus tanpa konsekuensi besar merupakan masalah serius yang merusak kredibilitas Dewan Keamanan PBB.”

Terkait kemitraan ASEAN-AS, Retno mengidentifikasi tiga prioritas utama kemitraan ASEAN-AS di masa depan.

Pertama, berkontribusi terhadap perdamaian dan stabilitas. Indonesia berharap dapat mendukung Amerika Serikat terhadap visi ASEAN Indo-Pasifik (AOIP) untuk menjaga sentralitas ASEAN dan mematuhi Perjanjian Kemitraan dan Kerjasama (TAC) untuk mencapai arsitektur regional.

Kedua, pengembangan energi hijau. Sebagai pusat pertumbuhan global, ASEAN membutuhkan dukungan AS dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dan mencapai tujuan pengurangan emisi.

Ketiga, perkembangan ekonomi digital. Menlu Ritno mengharapkan kerja sama ASEAN-AS dapat mengurangi risiko penyalahgunaan kecerdasan buatan (AI), termasuk kejahatan dunia maya dan disinformasi, untuk memastikan penggunaan yang aman dan bertanggung jawab.

Di akhir pidatonya, Menlu Ritno menyampaikan harapan Indonesia agar Amerika Serikat terus mengupayakan perdamaian bagi rakyat Palestina.

“Sebagai kekuatan global, Amerika Serikat harus menolak impunitas, melindungi warga sipil dan mendorong solusi dua negara yang komprehensif,” katanya.

Baca Juga: KTT ASEAN Prioritaskan Penguatan Kerjasama Sepanjang ‘ASEAN Way’

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours