Dokter Sebut Paparan Gadget Berpotensi Bikin Anak Lambat Bicara

Estimated read time 3 min read

dlbrw.com, JAKARTA – dokter anak dr. Fitri Hartanto membantah anggapan bahwa screen time dapat membantu anak belajar bahasa lebih cepat. Paparan gawai atau waktu menatap layar pada usia dini dapat berdampak buruk pada tumbuh kembang anak, termasuk keterlambatan bicara, ujarnya.

“Banyak orang tua yang percaya bahwa screen time akan membantu anak belajar bahasa Inggris lebih cepat. Meskipun itu tidak tepat. “Menurut penelitian, screen time berdampak negatif terhadap tumbuh kembang, perilaku, dan bahasa anak,” kata dr Fitri dalam wawancara virtual yang digelar di Jakarta, Selasa (15/10/2024).

Dijelaskannya, sejak kecil, apalagi saat anak-anak masih sangat penting, yaitu pada usia nol hingga 2 tahun, sebaiknya hindari penggunaan perangkat seperti menonton video, bermain perangkat elektronik, dan melakukan video call. Selama ini, orang tua hendaknya bertindak secara interaksi langsung untuk menciptakan minat anak dalam pembelajaran bahasa.

Interaksi langsung dengan lingkungan, seperti berbicara dengan orang tua atau orang lain, terbukti efektif membantu anak mengembangkan kemampuan berbahasa. Interaksi tatap muka seperti bermain bersama, berbicara, mendengar suara, melihat ekspresi wajah, dan umpan balik langsung sangat penting untuk pembelajaran bahasa anak Anda.

“Jangan menggunakan alat atau perangkat media elektronik saat akan berlatih bahasa, karena anak akan lebih tertarik pada perangkat itu sendiri dibandingkan belajar,” ujar Dr. Fitri.

Selain menjauhkan anak dari gawai, ia juga mengingatkan para orang tua agar tidak memberikan kesempatan buruk pada anak. Penguatan negatif adalah ketika orang tua bereaksi berlebihan terhadap bahasa tubuh atau gerakan anak tanpa mendorongnya untuk berbicara. Hal ini dapat menyebabkan keterlambatan bicara karena anak menganggap bahasa tubuh sudah cukup untuk berkomunikasi.

“Saya sering mengatakan hal ini kepada orang tua yang datang kepada saya untuk meminta nasihat. Saya bilang jangan berikan perasaan buruk dan cinta pada anak-anak. Misalnya saja saat anak berbicara, sebaiknya orang tua hanya merespons saat anak berbicara. “Tetapi seringkali orang tua, ketika anak menunjukkan, memberikan apa yang diinginkan anak tanpa memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar bahasa tersebut,” kata Dr Fitri.

Keterlambatan bicara adalah keterlambatan bicara atau keterlambatan bicara anak yang tidak sesuai dengan usianya. Tanda-tanda keterlambatan bicara bisa dilihat dari usia, misalnya anak usia 8 bulan tidak mencari sumber suara dari samping atau belakang. Lalu saat anak berumur 9 bulan tidak merespon, dipanggil dan tidak dilakukan.

Tanda terjadinya keterlambatan bicara pada usia 12-18 bulan adalah ketika anak tidak mengucapkan kata-kata yang bermakna dan tidak memahami perintah sederhana. Pada usia 24 bulan, anak belum bisa mengucapkan kalimat dua kata yang dapat dipahami. Dan pada usia 3 tahun, seorang anak tidak dapat mengucapkan kalimat yang terdiri dari tiga kata atau lebih.

“Ada tingkatan komunikasi yang perlu diketahui orang tua. “Perkembangan ini bisa dijadikan indikator apakah seorang anak mengalami keterlambatan bicara atau tidak,” kata Dr. Fitri.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours